Wednesday, September 16, 2009

PKS Setuju, PDIP Tolak Pimpinan KPK Mundur

Okezone Selasa, 15 September 2009 - 14:01 wib


JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus bisa membuktikan bahwa KPK telah menjalankan fungsi dan tugas KPK dengan benar.

"Jadi saya kira tidak perlu melakukan upaya untuk mengundurkan diri," kata Ketua Fraksi PDIP, Tjahjo Kumolo di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (15/9/2009).

Politisi PDIP itu meminta agar KPK membiarkan proses hukum berjalan terlebih dahulu. Tentunya dengan tidak menelantarkan kasus-kasus korupsi yang sedang ditangani.

"Kalau memang benar, buktikan. Biarkan proses hukum berjalan dulu," kata dia.

Pendapat berbeda dilontarkan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS). Fraksi partai berlambang bulan sabit kembar ini setuju jika pimpinan KPK mengundurkan diri dari jabatan jika sudah resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh Mabes Polri.

"Undang-undangnya memang mengharuskan mundur," kata Ketua FPKS, Mahfudz Siddiq.(bul)

4 comments:

Anonymous said...

Ass.

Taqabballahu minna wa minkum...
Semoga Ibadah ramadhan kita diterima Allah SWT.

Semoga semangat Jihad di ranah politik, tak kendor selepas ramadhan. Semoga Allah SWT kabulkan tercapainya tujuan da'wah melalui legislatif.

Anonymous said...

IMAJINASI LIAR SEPUTAR PERPU PLT KETUA KPK

Assalamu'alaikum
Penetapan status tersangka tindak pidana, ketua KPK Bibit SR & Candra MH yang cenderung dipaksakan. Kemudian ditindak-lanjuti terbitnya Perpu PLT Ketua KPK oleh SBY. Mendorong sebuah "imajinasi liar".

Adakah kaitannya dengan kasus bank Century, yang sedang ditangani BPK dan KPK ? Sebagaimana dikatakan Wapres JK, "kalau kasus ini dibuka, akan merembet kemana-mana..." ?

Perkembangan terakhir, Sri Mulyani dan Boediono telah diperiksa BPK terkait keputusannya mem-Bailout Bank Century. Terkait dengan perintah Audit Investigatif yang diminta KPK.

Sedangkan yang masih ditunggu publik adalah : perkembangan investigasi dugaan aliran dana Bank Century kepada Parpol tertentu. Sebagaimana dilansir sejumlah media massa, beberapa waktu lalu.

Dengan pe-nonaktifan dua ketua KPK dan Perpu PLT Ketua KPK. Memberi kesan adanya skenario besar : penyelamatan Sri Mulyani dan Boediono, serta motivasi kuat mengubur isu aliran dana kepada Parpol.

Lobi Adnan Buyung Nasution (anggota Watimpres) untuk menerbitkan Perpu, serta penempatan Todung Mulya Lubis sebagai anggota Tim Seleksi calon PLT Ketua KPK. Menimbulkan spekulasi adanya keinginan kuat : mengamankan jalur lobi Asing (Amerika Serikat). Dengan membebaskan Sri Mulyani dan Boediono dari kasus Bank Century.

"Imanjinasi Liar" berlanjut : uang 6,7 trilyun yang digelontorkan ke Bank Century, bukan sedikit. Cukup besar untuk memelihara Alusista TNI, sehingga mengurangi prajurit gugur bukan dimedan perang. Atau bisa buat beli 1,3 juta ton beras raskin.

Sungguh sangat mencederai rasa keadilan, jika kasus lenyap tertelan bumi. Tanpa ada penyelesaian.

Akankah ini balasan makar Allah SWT atas Lobi Amerika Serikat. Yang sebelumnya coba melemahkan posisi da'wah (Parpol) Islam. Melalui Isu Teror Bom JW Marriot & Ritz Carlton ?

Imajinasi ini terlalu liar untuk diteruskan....
Wallahu 'alamu

Anonymous said...

Ass.
Terkadang, perlu juga dikembangkan daya imajinasi. Untuk menerawang makar para politikus yang berseberangan dengan da'wah.

Mereka yang bermahzab fir'aunisme selalu mengantisipasi yang dianggap potensi ancaman, jauh-jauh hari sebelum ancaman itu benar-benar terjadi. Sebagaimana Fir'aun membunuhi semua anak lelaki bani Israil, karena diprediksi akan meruntuhkan kepemimpinannya.

Sambil menunggu berlakunya : "wamaakaru, makrallahi. Wallahu Khairul Maairiin.." Apakah para politisi da'wah, hanya duduk termangu, menatap masa depannya dengan pandangan kosong ? Menanti berlakunya ayat diatas ?

Atau kita-kaum awam-kurang jeli, membaca pendirian politisi da'wah melalui statement-statement mereka di media massa ?

He.he..he...

Anonymous said...

Ass.
Akankah isu perseteruan Kabareskrim Polri dengan Ketua KPK Bibit SR & Candra MH, menjadi pengalihan opini publik. Untuk menenggelamkan perkembangan isu "kesalahan Keputusan" Gubernur BI & Menteri Keuangan mem-"Bailout" Bank Century ? Sekaligus mengubur dalam-dalam isu aliran dana kepada Parpol tertentu ?