Thursday, September 10, 2009

Hidayat Belum Putuskan Maju dalam Bursa Ketua MPR

JAKARTA-MI: Rabu, 09 September 2009 22:11 WIB
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Hidayat Nur Wahid belum memutuskan untuk maju lagi dalam bursa ketua MPR periode 2009-2014.

Sebelumnya, Ketua DPP PKS Mahfudz Shiddiq menyatakan partainya akan kembali menjagokan Hidayat untuk bersaing dengan Ketua Dewan Pertimbangan Pusat (Deperpu) PDIP Taufiq Kiemas.

"Saya akan menjawabnya nanti, setelah dilantik sebagai anggota DPR/MPR lagi. Artinya setelah 1 Oktober," kata Hidayat di Gedung Nusantara III kompleks parlemen Senayan Jakarta, Rabu (9/9).

Untuk saat ini, kata Hidayat, dirinyaakan fokus untuk menyelesaikan tugas sebagai Ketua MPR periode 2004-2009. Hidayat juga mengatakan, bahwa sebenarnya sangat mengapresiasi pencalonan Taufiq Kiemas dan beberapa kandidat lainnya.

Namun, Hidayat tetap akan menerima jika partainya memberikan amanah untuk kembali berada di posisi Ketua MPR. "Kalau partai mengajukan saya sebagai ketua MPR, itu keputusan partai pasti akan saya emban. Karena tentu partai mempunyai pertimbangan matang," tegasnya.

Mengenai adanya kesepakatan antara PKS dan Demokrat untuk tetap mendudukan Hidayat sebagai Ketua MPR, dirinya tidak tahu menahu soal itu. "Itu kan partai yang berkomunikasi, pimpinan partai yang langsung berhubungan dengan SBY. Kalau saya komunikasinya dalam konteks tugas," tegasnya. Ia juga mengungkapkan akan segera bertemu dengan SBY untuk membicarakan sosialisasi UUD.

Sementara itu, Ketua DPP PKS Mahfudz Siddiq menyatakan bahwa pernah terjadi kesepakatan antara Demokrat dan PKS untuk kembali mendudukan Hidayat sebagai Ketua MPR. Namun, ketika terjadi tarik-menarik dalam Rancangan Undang-Undang Susunan dan Kedudukan MPR, DPR, DPD, dan DPRD, ada pihak yang beralih dan tidak mau terikat dengan komitmen awal dan malah mendukung kandidat lain.
”PKS itu mengeplot Pak Hidayat dua opsi, yaitu ketua MPR dan kabinet,” ujarnya.

Adanya sikap tidak komitmen pihak-pihak tersebut, jelas Mahfud, terjadi ketika menetapkan kursi ketua DPR diberikan otomatis kepada partai pemenang pemilu legislatif, dengan kompensasinya Partai Demokrat juga bersedia menyerahkan kursi ketua MPR kepada Golkar atau PDIP. (*/OL-7)

No comments: