Thursday, September 10, 2009

Partai Demokrat Dinilai Paling Diuntungkan

JAKARTA (SI) – Thursday, 10 September 2009
Perebutan pimpinan MPR antara Taufik Kiemas dengan Hidayat Nur Wahid dinilai menguntungkan posisi partai Demokrat. Sebab, kedua tokoh tersebut dipastikan akan mencoba mendekati partai pemenang pemilu dengan mengajukan sejumlah konsensi.

“Taufik atau Hidayat (yang terpilih),Demokrat tetap diuntungkan,” Pengamat Politik LIPI Lili Romli. Lili memprediksi akan terjadi persaingan ketat antara kedua tokoh partai tersebut.Menurutnya, Hidayat memiliki peluang lebih kuat dibanding Taufik. Pengalaman dan kesuksesan Hidayat selama menjabat Ketua MPR periode 2004-2009 menjadikan kansnya untuk terpilih semakin kuat.

Namun,sosokTaufik juga dinilai pantas menjabat sebagai Ketua MPR.Pasalnya, pencalonan Taufik juga diperhitungkan oleh Demokrat sebagai salah satu strategi menjinakkan kelompok oposisi.“Demokrat merangkul PDIP untuk amankan posisi,”tambah dia. Lili menjelaskan, Demokrat memiliki kepentingan politis bila mendukung Taufik sebagai Ketua MPR.

Kepentingan itu, lanjutnya, untuk mengamankan posisi koalisi pendukung Susilo Bambang Yudhoyono. Meskipun Taufik dan Hidayat mengklaim telah didukung Demokrat, namun partai yang didirikan Susilo Bambang Yudhoyono itu belum menentukan sikap akhir terkait persaingan keduanya.

Sekretaris Dewan Pakar Partai Demokrat, Sutan Bathoegana pihaknya masih terus melakukan komunikasi dengan kedua belah pihak.“Tetapi sinyalnya ke Pak TK (Taufik Kiemas),”katanya. Sekjen DPP PKS Anis Matta mengatakan, sosok yang pas untuk Ketua MPR.Hidayat dinilai mampu menjalankan tugasnya dengan baik.

Rekam jejak Hidayat juga bersih ditambah dia baru saja menerima penghargaan Bintang Maha Putera.Pertimbangan itu membuat PKS menilai Hidayat layak untuk menduduki jabatan itu kembali. Anis menilai,posisi Ketua MPR masih strategis meski secara kerja harian tidak begitu tampak.“Posisi Ketua MPR, meski simbolis, tapi dia tetap punya peranan pada waktu-waktu krusial.

Dalam urusan amandemen UUD misalnya, itu kan tidak bisa tanpa persetujuan Ketua MPR,”katanya. Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Mahfudz Siddiq membenarkan pernyataan Anis Matta bahwa pernah ada pembicaraan dengan SBY. Pembicaraan itu dilakukan menjelang deklarasi pasanganSBY-BoedionodiBandung lalu.

Hanya saja, terang Mahfudz pembicaraan soal PKS mengisi Ketua MPR itu tidak ada dalam kontrak politik. Mahfudz tidak memungkiri jika ada dinamika dan perubahan terkait itu.“Pembicaraan itu ada, tetapi seingat saya tidak ada dalam kontrak politik.Kemungkinan terjadi dinamika atas hal itu, bisa saja terjadi,”ujarnya. (m purwadi/okezone)

No comments: