Wednesday, December 29, 2010

Termarjinalkan di Setgab, Partai Tengah Rapatkan Barisan

Selasa, 28 Desember 2010, 13:19 WIB

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Sejumlah partai menegah di sekertariat gabungan (setgab) mulai merapatkan barisan. Komunikasi antar partai yang memiliki suara menegah ini terus dilakukan untuk mengimbangi dominasi Partai Demokrat dan Golkar -- yang memiliki suara lebih besar.

Wakil Sekjen Partai Keadilan Sejakhtera (PKS), Mahfudz Siddiq mengatakan, partainya bersama PPP, PAN, dan PKB memiliki sejumlah kesamaan sehingga wajar apabila terbina hubungan yang lebih harmonis. Menurutnya, tidak tertutup kemungkinan hubungan harmonis ini berkembang menjadi kekuatan baru penyeimbang.

"Kalau komunikasi di Setgab dibangun lebih banyak secara bilateral antar partai, maka wajar bila ada sejumlah partai merasa dimarjinalkan. Karena itu wajar pula jika muncul poros tengah," katanya saat dihubungi Republika, Selasa (28/12).

PKS bersama PPP, PAN, dan PKB, dipandangnya memiliki satu kesamaan kultur yang berpotensi menjadi sebuah kesatuan. Latar belakang yang agamis, perolehan suara yang relatif berimbang, serta corak massa yang sewarna, menjadi sebuah keniscayaan jika mereka dapat menjadi kekuatan penyeimbang baru. "Tentunya gagasan ini tak terlepas dari kritik terhadap setgab yang masih belum terbuka dalam berkomunikasi," ungkapnya.

Mahfud mengatakan, sudah saatnya partai tengah menyatukan pandangan dan berkomunikasi secara lebih intensif agar tercipta sebuah kondisi kesetaraan di setgab. Selama ini, dia merasa setgab masih terlalu didominasi suara dari Golkar dan Demokrat. "Harus disatukan pandangan antar partai tengah agar nantinya terjadi kondisi yang lebih equal dengan partai besar," ujar Mahfudz.
Red: Djibril Muhammad

4 comments:

Anonymous said...

YTH. USTADZ KAMI GUBERNUR JAWA BARAT ( TENTANG FASILITAS PROSES TEPUNG UMBI KAB.KUNINGAN YANG MUBAZIR )

Assalamu'alaikum.

Yth. Ustadz kami Gubernur Jawa Barat. Beberapa tahun lalu, zaman Gubernur Dani Setiawan, Pemda Jabar menggulirkan proyek Pengadaan Sarana & Prasarana Proses Tepung Umbi di Kab.Kuningan. Proyek milyaran rupiah itu, kini terbengkalai. Tak ada aktifitas sehingga tak memberi manfaat ekonomis bagi warga kab.Kuningan.

Padahal, proyek tersebut diharapkan mampu memasok 3.600 ton Tepung Umbi setahun, memperkerjakan 2.000 orang warga, membebaskan lahan tidur untuk penanaman umbi seluas 500 ha, dengan omset penjualan Tepung Umbi mencapai Rp. 20 milyar.

Yth. Ustadz kami Gubernur Jawa Barat. Penyebabnya adalah : Minimnya ketersediaan bahan baku Umbi, sehingga harga bahan baku mahal. Mesin-mesin yang ada perlu penyempurnaan, terutama mesin pengering dan mesin pembersih umbi. Sedangkan mesin yang perlu ditambahkan adalah : Mesin peniris sentrifugal dan bak perendaman.

Karakter alami Tepung Umbi, juga perlu perbaikan dan modifikasi. Agar sesuai dengan harapan konsumen pemakai, terutama konsumen domestik. Terakhir perlunya kerjasama marketing dengan perusahaan trader yang kompeten dibidang Tepung Umbi.

Yth. Ustadz kami Gubernur Jawa Barat. Kami berharap agar ustadz memperjuangkan upaya agar fasilitas tersebut tak sia-sia atau mubadzir. Langkah-langkahnya :

Menambah bantuan modal kerja untuk menanam Umbi seluas 500 ha, membuat anggaran perbaikan dan pengadaan mesin tambahan, menggandeng peneliti dan akademisi untuk perbaikan karakter Tepung Umbi dan mendorong perusahaan trading yang kompeten untuk marketing produk Tepung Umbi.

Yth. Ustadz kami Gubernur Jawa Barat. Pengembangan ekonomi disektor agro, saat ini menemukan momennya. Dimana cuaca dunia yang anomali, menyebabkan, kegagalan panen dibelahan dunia. Sehingga pasokan impor baku pangan, terbatas. Harga melambung tinggi.

Saatnya kita membangun daerah, dengan menghidupkan pertanian, guna memasok bahan baku pangan, pengganti bahan impor. Produk Tepung Umbi, menjadi pilihan tepat.

Terima Kasih. Semoga jadi pemberat amal timbangan ustadz, di yaumil hisab.

Nb.:
Mohon ma'af kepada ustadz kami Mahfudz Siddiq. Melalui blog ini, kami sampaikan surat kepada Gubernur Jawa Barat. Semoga surat ini sampai kepada yang dituju.

Abdul Aziz - 081210314800

Anonymous said...

SEKALI LAGI TENTANG BERAS IMITASI

Assalamu'alaikum.
Harga beras tahun 2011 diperkirakan naik hingga dua kali lipat ( inilah.com, 3/1/2010 ). Sehingga kontrak bulog impor beras bulog februari 2011, sebanyak 1,28 juta ton masih tanda tanya.

Sementara produksi beras nasional tak sebanding dengan kebutuhan beras negeri ini. Ditambah ancaman anomali cuaca, yang berpengaruh langsung terhadap produktifitas penanaman padi.

Yth. ustadz kami menteri pertanian. Dalam situasi cuaca yang dikehendaki Allah demikian, perlu diberikan insentif yang lebih besar kepada petani untuk menanaman panganan sumber karbohidrat.

Petani padi perlu didukung dengan peningkatan subsidi pupuk. Penanaman organik sehingga padi lebih tahan cuaca. Harga beli gabah bulog yang lebih tinggi.

Pemerintah daerah diarahkan untuk membuka lahan baru, guna peningkatan penanaman umbi-umbian sebagai sumber karbohidrat. Mulai dari singkong, jagung, ubi jalar, dll.

Guna mendukung sistem pengawetan umbi, departemen pertanian mengadakan mesin-mesin proses penepungan dalam rangka pengawetan umbi-umbian.

Program pengembangan beras imitasi dari bahan tepung singkong modifikasi, perlu dipercepat.

Semoga bermanfaat bagi bangsa.
Terima Kasih

Anonymous said...

PERSIAPAN HADAPI BENCANA DAN ANOMALI CUACA YANG PANJANG

Ass.

Imam As Suyuthi, dalam tarikh khulafa, mencatat antara tahun 900-1000 masehi, Allah SWT menghendaki terjadinya bencana alam dan anomali cuaca yang tiada henti di wilayah kekhalifahan Islam.

Gempa berkali-kali melanda Baghdad, ibu kota Kekhalifahan Abbasyiyah. Banjir meluapi sungai dajlah (tigris) dan nil, menghanyutkan desa-desa ditepiannya. Gempa di Ray (Iran) menenggelamkan sebagian desa-desa, dan mengangkat sebagian lainnya ke langit.

Timbul gunung baru di laut. Tsunami melanda kota dan desa pesisir. Petir tiba-tiba bergelegar tiada henti.

Dampak bencana ini : kelaparan dimana-mana. Harga roti mencapai puncak tertinggi. Seteguk air minum harus ditebus beberapa dinar. Orang miskin memakan bangkai dan kotoran hewan. Bahkan mayat anak-anaknya menjadi ganjalan perut mereka.

Duhai ustadz-ustadz kami, telaah-lah kembali sejarah ini. Atur negeri ini dengan berkah kecerdasan yang Allah SWT keruniakan kepadamu. Kuatkan niat, bulatkan tekad mendapatkan pertolongan Allah-Raja maha Penolong.

Buatlah dari sekarang, program-program taktis jangka pendek, dalam produksi bahan pangan. Terapkanlah teknologi pengawetannya. Sehingga bahan pangan dapat disimpan untuk jangka dua-tiga tahun kedepan.

Duhai ustadz-ustadz kami, semoga Allah-Raja kita semua, memberi ganjaran yang besar kepadamu. Sebagaimana pahala yang besar untuk Yusuf As. Yang mengatur penanaman gandum dan penimbunannya di Mesir. Sehingga rakyat tercukupi dikala paceklik berkepanjangan.

Duhai ustadz-ustadz kami, kasihilah bangsa negeri ini.....

Anonymous said...

INDRAMAYU-CIREBON, IBUNYA DAKWAH ISLAM JAWA BARAT

Assalamu'alaikum

Setelah dakwah Prabu Borosngora di Jawa Barat, catatan sejarah dakwah seolah tak terdengar.

Kemudian ditahun 1400-an, muncul dua ulama kharismatik yang berdakwah dijawa barat : syekh Hasanuddin-Champa di Muara Jati (Cirebon), kemudian pindah ke karawang mendirikan pesantren Ummul Quro. Syekh ini hijrah ke kerawang, setelah dakwahnya dilarang oleh raja Padjajaran saat itu. Kepada utusan raja, syekh berpesan, suatu saat, keluarga raja akan masuk Islam dan menyebarkannya di Jawa Barat.

Kedua, syekh Dzatul kahfi-Bagdad ( Idhofi ), yang mendirikan pesantren di kaki gunung Ceremai.

Ki Gedeng Tapa, Pejabat Syah Bandar Muara Jati, pada kurun waktu tersebut menitipkan Nyi Subang Larang-putrinya kepada Syekh Hasanuddin-Champa di Pesantren Quro. Tak lama, bertemulah Pangeran Pamanah Rasa (Penguasa Sindang Kasih-Majalengka) dengannya dipesantren yang penuh berkah itu.

Hati berpaut, cinta kasih berlanjutnya dengan pernikahan didepan syekh hasanuddin, semoga beliau dirahmati Allah. Pamanah Rasa kemudian diangkat menjadi raja Pajajaran, dengan gelaran Sri Baduga Maharaja.

Nyi Subang Larang, yang berstatus istri kedua, gundah gulana. Protokol kerajaan tak mengizinkan sang Raja menganut agama selain Sunda Wiwitan (agama yang berasal dari tauhid nabi Ibrahim As). Yang tersisa hanya satu tekad, kelak anak-anak harus menjadi seorang muslim yang menjadi penyebar dakwah islam ditanah pasundan.

Allah membebaskan kegelisahan Nyi Subang Larang, dengan memanggil keharibaan-Nya lebih cepat. Beliau meningggalkan tiga orang anak : Walangsungsang, Rara Santang dan Sangara. Pasca kepergian ibunda mereka, Walangsungsang & Rara Santang mendapatkan izin ayahandanya untuk pergi ke Pesantren Syekh Dzatul Kahfi. Demi mendalami syari'at dan akidah islam.

Kelak dikemudian hari Walangsungsang mendirikan padukuhan yang sekarang disebut Cirebon. Dan kelak dikemudian hari Rara Santang dipersunting Syarif Abdullah (salah satu keturunan Nabi SAW). Dari kandungan yang mulia, lahirnya, juru dakwah Islam di Jawa Barat yang dikenal : Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati.

Memang, Cirebon-Indramayu adalah ibunya dakwah Islam di Jawa Barat. Semoga ustadz kami dari Dapil ini, menjadi pelopor keberlanjutan dakwah dan pembangunan di Jawa Barat.