"Ini bisa menjadi kekuatan penyeimbang antara partai berkuasa dengan oposisi."
Senin, 27 Desember 2010, 09:00 WIB
Ita Lismawati F. Malau
VIVAnews - Wakil Ketua Dewan Pakar DPP Partai Persatuan Pembangunan, Lukman Hakiem, menilai poros tengah perlu dibentuk untuk keseimbangan politik. Dia menilai koalisi yang ada saat ini terlalu gemuk sehingga tidak sehat untuk demokrasi.
"Bisa menimbulkan kolestrol politik dengan segala dampak buruknya bagi demokrasi," kata dia dalam pesan singkat, Senin 27 Desember 2010. "Poros tengah bagus untuk dibentuk."
Dia menambahkan monopoli dalam politik tidak boleh dibiarkan karena akan melahirkan demokrasi tanpa kontrol yang akhirnya melahirkan otoritarianisme baru.
Menurut dia, ide pembentukan poros tengah yang sempat mencuat setelah isu keretakan di Sekretariat Gabungan (Setgab) bisa direalisasikan melalui persekutuan PKS, PPP, dan PAN. "Ini bisa menjadi kekuatan penyeimbang dari tarik-menarik antara partai berkuasa dengan partai oposisi," tambahnya.
Dia menambahkan, persekutuan tiga partai ini bisa menjadi dinamisator dan stabilisator bagi kehidupan politik dan demokrasi yang kini cenderung beku.
Pada 1999, jelasnya, poros tengah berhasil memecahkan kebekuan politik antara BJ Habibie dan Megawati Soekarnoputri. Hasilnya, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur bisa diterima kedua belah pihak senagai Presiden. "Sekarang pun poros tengah harus mampu memecahkan kebekuan politik yang menjenuhkan ini," kata dia.
"Tidak ada alasan untuk menunda lahirnya portai tengah. Makin cepat makin baik."
Sebelumnya, keinginan membentuk partai tengah ini disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal PKS Mahfudz Siddiq yang menyatakan tak puas dengan mekanisme yang berjalan di Setgab. Dia pun mengajak partai-partai untuk membangun koalisi 'partai tengah' untuk mengimbangi koalisi Partai Demokrat dan Golkar.
• VIVAnews
No comments:
Post a Comment