Thursday, December 23, 2010

PKS: Setgab Dikerdilkan Golkar dan Demokrat

Tribunnews.com - Selasa, 21 Desember 2010 16:05 WIB


"Kalau mau dievaluasi kritis, Setgab masih cenderung, pertama, berfungsi sebagai pemadam kebakaran. Ada masalah baru rembukan dan mobilisasi dukungan. Kemudian, forum musyawarah teknis level pimpinan fraksi DPR atau level-level DPP. Belum jadi forum musyawarah strategis antara presiden dengan ketum parpol pendukungnya,"
Wakil Sekretaris Jenderal PKS, Mahfudz Siddiq
Share

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketidaknyamanan atas keberadaan Sekretariat Gabungan (Setgab) koalisi partai pendukung pemerintah, diungkapkan oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melalui Wakil Sekjennya, Mahfudz Siddiq.

Tanpa ragu, Mahfudz kepada wartawan di DPR, Selasa (21/12/2010) menganggap, Setgab sebagai lembaga pemadam kebakaran.

"Kalau mau dievaluasi kritis, Setgab masih cenderung, pertama, berfungsi sebagai pemadam kebakaran. Ada masalah baru rembukan dan mobilisasi dukungan. Kemudian, forum musyawarah teknis level pimpinan fraksi DPR atau level-level DPP. Belum jadi forum musyawarah strategis antara presiden dengan ketum parpol pendukungnya," ujarnya.

Tanpa ragu, Mahfudz kemudian mengungkap, keberadaan Setgab, kini cenderung dikerdilkan oleh peran Demokrat dan Golkar. Yang tentu saja, Setgab, tak bisa banyak untuk diharapkan.

Fungsinya dikerdilkan jadi sarana konsolidasi gesekan kepentingan-kepentingan parpol besar, Demokrat dan Golkar. Maka, Setgab nggak bisa diharapkan banyak. Kasus RUU DIY sebagai contoh gamblang," tandas Mahfudz.

"Dinamika Setgab memang lucu dan aneh. Demokrat dan Golkar yang kawin politik di tengah jalan, sering konflik kepentingan dan saling sandera. Tapi sering juga kolaborasi atas nama Setgab. Yang kejepit partai-partai tengah seperti PPP,PAN, PKB dan PKS. Maka, penting bagi partai-partai tengah konsolidasi biar tidak termarginalisasi," ungkapnya.

Ia kemudian memprediksi, baik Demokrat dan Golkar akan majukan capres. Golkar dan Demokrat akan menggunakan sisa waktu 3 tahun ke depan untuk konsolidasi dan melakukan mobilisasi sumber dayanya.

"Kemudian, Setgab akan dijadikan instrumen untuk kepentingan itu. Maka, partai-partai tengah harus cermat dan antisipasi.Bahkan sangat mungkin kekuatan tengah tampil dengann capresnya sendiri. Bahkan bisa kolaborasi dengan PDI-P yang kecil kemungkinan ke Demokrat atau Golkar," kata Mahfudz Siddiq.

No comments: