Monday, December 27, 2010

Analis: Setgab tidak berguna!

Sunday, 26 December 2010
Waspada Online
IRWAN SITINJAK

MEDAN - Kurang harmonisnya hubungan antar partai koalisi dalam Sekretariat Gabungan (Setgab) menandakan Setgab tidak berfungsi dengan baik. Apalagi pernyataan Sekjen PKS Mahfudz Siddiq yang yang kecewa dengan kinerja Setgab dan menganggap Setgab didominasi Partai Demokrat dan Golkar.

Namun, menurut pakar politik dari Universitas Sumatera Utara (USU), Syarifuddin Pohan, Setgab hanyalah sebagai akomodasi politik untuk mendapatkan sebuah legitimasi dalam pemerintahan, sehingga rentan dengan rasa cemburu.

“Wajar saja kalau ada konflik dalam Setgab, karena Setgab hanya sebuah upaya untuk mendapatkan legitimasi dalam pemerintahan, jadi terdapat banyak kepentingan sejumlah partai di dalamnya, jika kepentingan satu partai tidak terpenuhi, maka timbullah konflik,” ujarnya kepada Waspada Online sore ini.

Pohan menilai Setgab tidak seharusnya dibentuk sebab, kata Pohan, adanya Setgab menunjukkan Partai Demokrat tidak percaya diri dalam memerintah. Menurut Pohan Setgab tidak penting karena hanya mempertahankan kekuasaan dan kepentingan Partai Demokrat saja.

“Indonesia itu negara presidential, bukan perlementer, kenapa harus ada koalisi? Seharusnya SBY tidak perlu takut karena pemerintahannya tidak bisa digoyang oleh parlementer. Setgab ini hanya akan membuat kesenjangan dalam pemerintahan,” jelasnya.

Sedangkan pernyataan dari Sekretaris Fraksi Demokrat Saan Mustopa yang menantang PKS untuk keluar dari Setgab terkait ungkapan Sekjen PKS dinilai sebagai sebuah gertakan.

“Partai koalisi saling menggertak, PKS mulai kecewa karena merasa tidak diperhitungkan dalam Setgab membuat, sedangkan Partai Demokrat menantang PKS untuk keluar dari Setgab karena tidak komitmen terhadap koalisi,” kata Pohan.

Tidak terdapat adanya kepentingan untuk membela rakyat, jelas Pohan, membuat Setgab tidak berguna. Untuk itu, Pohan mengatakan pemerintahan tahun 2014 mendatang dirasa tidak perlu lagi ada Setgab.

“Siapa pun yang menang pemilu 2014, sebaiknya tidak membentuk Setgab lagi, karena Setgab hanya berujung pada kepentingan partai yang menciderai kontrak social pada masyarakat, bukan untuk kepentingan rakyat,” pungkasnya.

Editor: HARLES SILITONGA

No comments: