Rabu, 24 November 2010 | 12:42 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta -Semenanjung Korea memanas. Korea Utara dan Korea Selatan kemarin saling berbalas roket di perbatasan.
Meski secara geografis, Korea Selatan dan Korea Utara terletak di Asia Timur. Tapi, kata Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Mahfud Siddiq, Indonesia bisa terkena dampak konflik keduanya. "Yang jelas secara ekonomi pasti dampaknya akan kelihatan," ujarnya di Gedung DPR, Rabu (24/11).
Mahfud tak memungkiri, Indonesia berada di kawasan yang berbeda dengan kedua negara tersebut. Hubungan dagang Indonesia pun tidak terlalu kuat, baik dengan Korea Utara maupun Korea Selatan. "Tapi kan ini terkait dengan Cina, bisa juga Taiwan yang terpengaruh. Bisa juga Jepang. Dan kalau ini berjalan panjang, maka implikasinya ke kawasan Asean juga besar. Bukan secara politik saja," kata dia.
Mahfud memperkirakan, konflik Korea Utara-Korea Selatan bisa berkembang jadi perang besar. Sebab sedang ada program pengayaan uranium oleh Korut, yang bisa jadi ancaman bagi kawasan Asean.
Itulah sebabnya, kata Mahfud, Indonesia, Amerika Serikat, dan negara lain juga harus mengambil langkah-langkah diplomatik untuk mencegah konflik membesar. "Sejarahnya Korut dan Korsel jadi dua negara kan karena konsekuensi Perang Dunia II. Jadi negara seperti AS, Rusia, Cina, harus menjaga betul kepentingan mereka, untuk tidak merusak kedua negara yang seharusnya satu ini."
ISMA SAVITRI
1 comment:
waktu terjadi bencana merapi di yogyakarta, malaysia mengirimkan pesawat hercules angkatan udara. demi untuk mengangkut 200 mahasiswanya di yogyakarta.
berapa hercules yang harus disiapkan pak ustadz untuk mengangkut, 31.000 tki di korsel ?
bukannya anggaran pemeliharaan hercules TNI AU, dipangkas Dep Keu RI ? he.he..he...
Post a Comment