Tuesday, February 22, 2011

PKS Jajaki Sri Sultan HB X

Berita Utama
22 Februari 2011

JAKARTA- Upaya untuk menjadi partai terbuka yang tidak lagi eksklusif sungguh-sungguh ditunjukkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Terbukti, setelah sebelumnya menggelar Musyawarah Nasional (Munas) di Bali, kali ini PKS menggelar Mukernas di Yogyakarta, 24-27 Februari 2011.
Seperti diketahui, kedua wilayah itu dikenal memiliki tradisi lokal yang masih kuat.

Menurut pengamat politik Alfan Alfian, pemilihan tempat acara tersebut bukan tanpa alasan. Tapi memiliki pesan khusus yang ingin disampaikan PKS ke publik.

‘’Ada upaya kuat dari PKS untuk menunjukkan bahwa mereka entitas politik yang tidak eksklusif. Pemilihan kedua tempat itu juga bisa dimaknai bahwa PKS membuka diri dan masih memiliki nilai-nilai kultural Indonesia,’’ ulas Alfan, kemarin.

Menariknya, menjelang Mukernas kali ini, PKS menunjukan kedekatan dengan Sri Sultan Hamengkubuwono X (HB X). Mereka bertemu HB X sebelum acara dan meminta Gubernur DIY itu untuk membuka Mukernas PKS di Jogja.

Jika dilihat dari dimensi politik, menurut Alfan ini juga pesan khusus yang ingin disampaikan PKS. ‘’Artinya, PKS mendukung Sri Sultan HB X dalam beberapa hal. Salah satunya sikap politik HB X. Dan ini bukti bahwa PKS bisa berbeda dengan SBY atau koalisi partai,’’ ungkap Alfan.

Pola yang dilakukan PKS dengan mendekat ke HB X ini, lanjut Alfan, bisa juga sebagai sebuah isyarat bahwa PKS sedang melakukan komunikasi politik yang tak biasa dengan HB X. Meskipun untuk bicara 2014 masih terlalu dini.

‘’Tapi bagaimana pun, saat ini HB X merupakan salah satu tokoh nasional yang signifikan, di luar tokoh-tokoh lain di dalam lingkaran kekuasaan. Jadi wajar kalau PKS mendekat ke HB X,’’ kata Alfan.
Terpisah, pengamat politik Yudi Latif menilai mendekatnya PKS ke Sri Sultan dinilai sebagai strategi komunikasi politik. Sri Sultan, menurut pengamat Indoreform itu, adalah ikon Jogja dan Jawa, selain tokoh nasional.

PKS akan menggelar Mukernas di DIY, maka memang sudah semestinya sowan ke HB X. ‘’Cara itu memang biasa dilakukan, khususnya oleh PKS, untuk merangkul dan menangkal persepsi publik,’’ ujar pengajar Universitas Paramadina Jakarta.

Langkah ini untuk menunjukkan bahwa PKS sudah menjadi partai terbuka, sesuai amanat Munas PKS.

‘’Dengan mendekatnya PKS ke HB X bisa saja dikatakan ini merupakan sebuah isyarat atau kemungkinan-kemungkinan PKS mulai melakukan penjajakan politik ke Sultan Jogja tersebut.’’ (di-43)

No comments: