Monday, June 15, 2009

Tak Masuk Tim, Mahfudz Siap Kampanye untuk SBY

Tak Masuk Tim, Mahfudz Siap Kampanye untuk SBY
Okezone, Kamis, 11 Juni 2009 - 11:09 wib

JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mahfudz Siddiq tidak merasa kecewa karena tidak masuk dalam deretan Tim Kampanye Nasional pasangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Menurut anggota Majelis Syura PKS itu, dia bersama mantan Presiden Hidayat Nurwahid dan Sekjen DPP PKS Anis Matta mendapat tugas untuk memenangkan pemilu legislatif.

"Sementara untuk pilpres ada pembagian tugas kepada Ketua MPP PKS Suharna dan Presiden PKS Tifatul Sembiring. Bukan karena kami tidak mau di tim PKS," ungkap Mahfudz kepada okezone, Kamis (11/6/2009).

Meski tidak termasuk tim sukses SBY, Mahfudz mengaku tidak keberatan jika diminta untuk menjadi juru kampanye untuk capres incumbent tersebut.

"Kalau ditugaskan partai, kami siap saja," tandasnya.

7 comments:

Anonymous said...

Bang, blognya ditata ulang dong, pusing nih bacanya segitu panjang, dipotong kek, biar lebih enak bacanya....

Anonymous said...

Om mahfudz. Lebih baik, persiapan pemenangan Om HIDAYAT NUR WAHID tahun 2014. Siapa tahu Allah memilih dia sebagai "Satria Pinandita" zaman keemasan negeri ini.

wahyu said...

pak bisa sampaiakan ke saya kenapa kita harus pilih SBY-Boediono. Kelebihannya dengan JK-Win kira2 apa ya? hati nurani masih condong ke JK-Win nih, tapi InsyaAllah klo emang qiyadah dah memutuskan, kita akan taat. cuma kita belum dapat penjelasan kenapa harus memilih.

Anonymous said...

TAK MASUK TIM KAMPANYE SBY, LEBIH BAIK LAKUKAN PEMBEKALAN DPR BARU

Assalamu'alaikum

Pak Ustadz...lebih baik lakukan pembekalan Anggota DPR baru, terutama yang belum berpengalaman. Jangan sampai tak tahu rambu-rambu, mencoreng citra PKS sebagai partai dengan misi da'wah.

Jangan sampai, demi alasan menghimpun bekal pemenangan da'wah, cara yang subhat pun dijalankan. Padahal suburnya da'wah di taman hati kami, tak ditentukan oleh bekal yang subhat, meski melimpah.

Jangan sampai, gara-gara terlalu banyak meneguk air dari "sungai kemakmuran" DPR, perut jadi buncit, berat badan bertambah. Sehingga lupa keteladanan hidup sederhana, kehilangan izzah, kaki lemah melangkah, ruh loyo mendorong semangat, untuk memenangkan da'wah.

Jangan sampai, berbagai sumber daya kekuasaan (politik) berhasil dihimpun, cepat berbangga hati. Seolah kemenangan hasil kedua belah tangan semata. Padahal peristiwa Hunain mengingatkan, kemenangan sejatinya Pertolongan Allah hasil ketaqwaan para da'i-da'i yang ikhlas

Anonymous said...

Pak Ustadz. Apakah praktek penggalangan dana PKS sama dengan parpol lainnya ?

Pada umumnya Parpol melakukan :

1. Menerima "endorsment fee 5%" dari kontraktor & suplier Pemerintah & Pemda ?
2. Memaksakan bisnisnya diterima oleh BUMN-BUMN gemuk ?
3. Meminta sumbangan atas jasa pelulusan pejabat yang direkomendasikan pada Jabatan tertentu ?
4. Jasa melindungi konglomerat-konglomerat bermasalah ?
5. Menerima jasa pelulusan UU dari pihak-pihak yang berkepentingan ?
6. Dan cara-cara lainnya.

Sekiranya PKS mempraktekkan hal serupa diatas, akan sangat sulit untuk diterima oleh logika ummat, bahwa PKS masih mengusung misi da'wah. Akan lebih sulit lagi diterima oleh pandangan orang-orang yang memiliki mata hati, sekiranya Pemimpin tertinggi PKS yang membuat arahan semacam ini.

Semoga saja PKS tak melakukan praktek di atas. Yang hampir dapat dipastikan: do'a dan langkahnya takkan mampu menyentuh Allah Yang Kaya untuk membukakan Perbendaharaan Langit-Nya.

Anonymous said...

Bukankah praktek mobilisasi dana seperti yang saudara sampaikan diatas, SEKIRANYA BENAR DILAKUKAN PKS, akan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk misi da'wah mereka ? Yang jelas berbeda jauh pemanfaatannya apabila dilakukan Parpol lain ?

Anonymous said...

Ass.
Dear brother...pendapat daku :

Tak pantas para da'i PKS memobilisasi dana da'wahnya dengan cara-cara yang subhat dan penuh kepentingan. Yang menjerumuskan bangsa kepada kesulitan ekonomi yang tak berkesudahan.

Akan sulit da'wah PKS menembus relung hati para Politisi di DPR. Karena dalam urusan mobilisasi dana, para da'i melakukan hal yang sama buruknya dengan mereka.

Akan sulit da'wah PKS mendobrak kerasnya hati para Pengusaha. Sekiranya para da'i PKS di DPR selalu meminta imbalan atas jasa meng-"endors" proyek-proyek kolutif mereka. Yang bisa jadi selalu membuat APBN defisit, dan bangsa ini terjerat strategi Agen-agen Neo Libelarisme.

Akan sulit da'wah PKS menggapai hati para Birokrat yang menjauhi hidayah. Sekiranya para da'i di DPR selalu meminta imbalan, atas jasa memilih mereka menempati Jabatan-jabatan yang dikehendakinya.

Akan sulit da'wah PKS memberikan pencerahan hati para Teknokrat dan intelektual. Sekiranya para da'inya mempraktekkan mobilisasi dana yang tak bersesuaian dengan kaidah dan tata nilai da'wah.

Dear brother...daku mendambakan suburnya taman-taman hati kekuatan politik (Politisi, Pengusaha, Birokrat, Teknokrat, Militer) dan ummat oleh siraman da'wah yang bersumber dari mata air telaga yang bersih dan bening.

Dimana dananya dihimpun dari keikhlasan dan semangat pengorbanan buah da'wah yang tak kenal lelah. Sehingga :

1. Jutaan kader, merelakan isi dompetnya terkuras demi da'wah
2. Ribuan Anggota Legislatif, menyisihkan sebagian gaji bersihnya untuk bekal da'wah
3. Ribuan Pengusaha yang berhasil ditingkatkan bisnisnya, tersentuh hatinya oleh da'wah sampai merelakan assetnya untuk da'wah.

Jalan panjang da'wah dalam memobilisasi dananya seperti ini, rasa-rasanya dekat dengan sumber rizki yang Allah karuniakan dari tempat yang tak diduga siapapun.

Sebaliknya, cara-cara buruk yang dilakukan para Politisi dalam menghimpun dana, sekiranya dilakukan para da'i PKS di DPR akan berdampak :

buruknya citra da'wah, menipisnya rasa malu para da'i, lupa teladan hidup sederhana, jatuhnya izzah da'wah. Yang dapat dikatakan sebagai "musibah da'wah" akibat kedua belah tangan manusia.

Dear brother....semoga ini cuma mimpi buruk. Yang jauh dari kenyataan. Amin.