Thursday, June 11, 2009

PKS tak terusik momentum soal Ruhut

PKS tak terusik momentum soal Ruhut
Waspada, Wednesday, 10 June 2009 13:13 WIB
JAKARTA - Pencopotan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Ahmad Mubarok dan Ketua DPP Ruhut Sitompul dari Tim Kampanye SBY-Boediono, tidak membuat PKS terusik sedikitpun. Apalagi, jika pencopoan tersebut dijadikan semacam 'peringatan' bagi parpol mitra koalisi.

"PKS tidak merasa diultimatum atau diperingatkan terkait pencopotan Pak Ruhut dan Pak Mubarok. Selama ini tidak pernah ada ultimatum," ujar ketua DPP PKS Mahfudz Shiddiq, hari ini.

Tindakan tersebut, menurut Mahfudz, untuk lebih menertibkan dan mengarahkan pola komunikasi dalam kampanye. Sehingga, ada keseragaman tindakan dan pemikiran ketika mengusung pasangan SBY-Boediono.

"Jadi bagus-bagus saja. Daripada semua dibiarkan kampanye jadi kontraproduktif. Semua pasangan calon juga melakukan hal yang sama," cetus Ketua FPKS ini.

Pasa tindakan tersebut, ia menghimbau, parpol mitra koalisi harus melakukan konsolidasi di internalnya masing-masing. Sehingga komunikasi antar parpol koalisi terkait tema dan cara kampanye dapat sinkron satu dengan yang lain.

"Itu sebuah tuntuntan dan semuanya berupaya ke situ. Walaupun dalam pertarungan itu kan kadang-kadang merespon pertanyaan dengan cepat. Sehinnga lebih cepat dari koordinasi yang dilakukan," tuturnya.

4 comments:

Anonymous said...

TAK MASUK TIM, MAHFUDZ SIAP KAMPANYE UNTUK SBY

"Kalau ditugaskan partai, kami siap saja," tandasnya.

JAKARTA. okezone.com - Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mahfudz Siddiq tidak merasa kecewa karena tidak masuk dalam deretan Tim Kampanye Nasional pasangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Menurut anggota Majelis Syura PKS itu, dia bersama mantan Presiden Hidayat Nurwahid dan Sekjen DPP PKS Anis Matta mendapat tugas untuk memenangkan pemilu legislatif.

"Sementara untuk pilpres ada pembagian tugas kepada Ketua MPP PKS Suharna dan Presiden PKS Tifatul Sembiring. Bukan karena kami tidak mau di tim PKS," ungkap Mahfudz kepada okezone, Kamis (11/6/2009).

Meski tidak termasuk tim sukses SBY, Mahfudz mengaku tidak keberatan jika diminta untuk menjadi juru kampanye untuk capres incumbent tersebut.

"Kalau ditugaskan partai, kami siap saja," tandasnya.

Anonymous said...

Ass.
Ustadz...lebih baik mempersiapkan pembekalan Anggota Legislatif baru. Terutama yang belum berpengalaman. Jangan sampai tak tahu rambu-rambu, mencoreng citra PKS sebagai partai dengan misi da'wah.

Anonymous said...

Jangan sampai, demi alasan menghimpun bekal pemenangan da'wah, cara yang subhat pun dijalankan. Padahal suburnya da'wah di taman hati kami, tak ditentukan oleh bekal yang subhat, meski melimpah.

Jangan sampai, gara-gara terlalu banyak meneguk air dari "sungai kemakmuran" DPR, perut jadi buncit, berat badan bertambah. Sehingga lupa keteladanan hidup sederhana, kehilangan izzah, kaki lemah melangkah, ruh loyo mendorong semangat, untuk memenangkan da'wah.

Anonymous said...

Jangan sampai, berbagai sumber daya kekuasaan (politik) berhasil dihimpun, cepat berbangga hati. Seolah kemenangan hasil kedua belah tangan semata. Padahal peristiwa Hunain mengingatkan, kemenangan sejatinya Pertolongan Allah hasil ketaqwaan para da'i-da'i yang ikhlas