Tuesday, June 09, 2009

Perbaiki Anggaran, Jangan Tunggu TNI Kehabisan Alutsista

Perbaiki Anggaran, Jangan Tunggu TNI Kehabisan Alutsista
Republika, Selasa, 09 Juni 2009 pukul 05:15:00
JAKARTA -- Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) di DPR, Mahfudz Shiddiq, mengimbau agar pemerintan dan DPR segara menyepakati keputusan politik menyangkut anggaran pertahanan tahun 2010.

“Jangan menunggu TNI kehabisan alutsista akibat kecelakaan yang terus-menerus, pemerintah dan DPR harus bahas pembaruan besar-besaran alutsista sampai 2014,” ujar Mahfudz kepada //Republika//, di Jakarta, Senin (8/6).

Mahfudz menanggapi kecelakaan jatuhnya Helikopter TNI AD jenis Bolkow BO105 bernomor HS7112 di Kampung Cibuni, Rawa Beber, Pagelaran, Cianjur, Senin (8/6) petang.

Helikopter nahas itu ditumpangi lima orang, yang terdiri atas pilot dan copilot, dan tiga penumpang. Semua awak pesawat dan penumpang heli adalah anggota Kopassus. Dua penumpang, yakni Kolonel Ricky Samuel, Komandan Pusat Pendidikan (Danpusdik) Kopassus, dan Kapten Agung, kepala Seksi Operasi Pusdik Kopassus, dipastikan tewas dalam kecelakaan tersebut.

Menurut Mahfudz, anggaran TNI saat ini harus dua kali lipat dari anggaran Polri. Bahkan jika memungkinkan, kenaikan anggaran alutsista bisa dilakukan pada proses APBNP 2009 ini.

“Kedaulatan dan harga diri bangsa sangat bergantung kepada kesiapan dan kemampuan tempur TNI. Masalah alutsista tidak bisa diabaikan lagi,” tandas Mahfudz.- ade/ahi

Helikopter TNI Dihajar Cuaca Buruk, Dua Kopassus Tewas
Bangka Pos, Selasa, 09.Juni.2009 | 08:58 wib
JAKARTA, bangkapos.com -- Helikopter TNI-AD jenis Helikopter jenis Bolkow BO-105 dengan nomor registrasi HS-7112 yang jatuh di Kapung Pasir, Desa Cituhiang, Kecamatan Pagelaran Cianjur diduga kuat akibat cuaca buruk.

"Diduga keras helikopter itu jatuh akibat cuaca buruk. Saat helikopter diberangkatkan dari Batujajar, cuaca dalam keadaan normal-normal saja. Saat terbang cuaca tidak sejelek itu, tiba-tiba hujan sangat lebat dan disertai angin kencang, " kata Kadispen TNI AD Brigjen Christian Zebua saat dikonfirmasi Senin (8/6) malam.

Christian Zebua memastikan, dalam kecelakaan helikopter tersebut, dua orang anggota TNI tewas, yakni Kolonel Ricky Samuel (Komandan Pusat Pendidikan Kopassus) serta Kapten Agung (Kasi Operasi Latihan Kopassus). Yang mengalami luka-luka dalam kecelakaan itu Co Pilot Lettu Sasongko dan Lettu Agus Sudarso.

Jatuhnya pesawat helikoper jenis Bolkow BO-105 dengan nomor registrasi HS-7112 ini langsung mendapat perhatian serius dari kalangan DPR, salah satunya dari Ketua Fraksi PKS DPR Mahfudz Siddiq. Ia kemudian meminta kepada pemerintah untuk tidak lagi menunda anggaran alutista TNI yang hanya akan mengakibatkan fatal bagi para personil maupun alat-alat TNI yang dimiliki.

"Jangan tunggu lagi TNI sampai kehabisan alutista akibat kecelakaan yang terus menerus ini. APBN 2010, pemerintah dan DPR harus sepakati keputusan politik untuk pembaruan besar-besaran alutista sampai dengan tahun 2014. Kami setuju dengan mereka yang mengatakan anggaran TNI harus dinaikkan sampai 2 kali lipat dari anggaran Polri," kata Mahfudz.

"Bahkan, bila memungkinkan kenaikkan anggaran alutista bisa dilakukan pada APBN 2009 ini. Kedaulatan dan harga diri bangsa sangat bergantung kepada kesiapan dan kemampuan tempur TNI," tegas Mahfudz Siddiq.

Hingga kini, beberapa kejadian pesawat milik TNI yang jatuh terus terjadi. Dari catatan Persda, sebelum jatuhnya pesawat Helikpoter jenis jenis Bolkow BO-105 dengan nomor registrasi HS-7112 yang jatuh di di Kapung Pasir, Desa Cituhiang, Kecamatan Pagelaran Cianjur, pesawat Fokker 27 milik TNI AU jatuh dan meledak di Bandara Hussein Sastranegara pada hari Senin, 4 April lalu.

Pada Rabu, 20 Mei lalu, juga diberitakan sebuah pesawat angkut jenis C-130 Hercules Alpha 1325 jatuh di Desa Geplak Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Pesawat jatuh sekitar pukul ?"06.30 WIB. (Persda Network/yat)

5 comments:

Anonymous said...

Ass.

Nabi Daud As, Iskandar Zulqarnain As, sebagai pemimpin da'wah yang menggenggam amanah kekuasaan begitu telaten mengurusi kesiapan militernya.

Tradisi ini diteruskan oleh Nabi SAW serta khulafaur Rasyidin penerusnya.

Ustadz...kita dukung peningkatan anggaran militer. Dengan pengawasan yang efektif terhadap pelaksanaannya.

Masa pihak militer minta Rp. 127 trilyun tahun 2009, cuma dikasih Rp. 35 trilyun ? Dengan alasan defisit anggaran ?

Defisit anggaran, coba disiasati dengan :

1. Penghematan investasi pemerintah terhadap Gedung & bangunan. Kan, pemerintah bisa sewa kepada swasta, biar mereka yang investasi. Hasil penghematannya buat tambahan belanja militer. Sponsorin donk sama PKS.

2. Negosiasi penjadualan kembali utang luar negeri. Jangan sampai negeri ini begitu patuh kepada kreditor, sementara kesejateraan dan militer terbengkalai. Masa PKS kalah sama agen-agen kreditor asing yang ditanam di pemerintahan.

3. Hasil BUMN yang biasa jadi sapi perahan partai-partai politik, cobalah dikoreksi. Hasilnya, lumayan buat tambahan belanja militer. (semoga saja PKS nggak ikut-ikutan tradisi parpol lain dalam urusan perah-memerah ini).

4. Penghematan anggaran militer melalui Penguasaan teknologi militer yang mandiri, perlu didorong lho... Meski itu salah satu jargon Capres yang tak didukung PKS.

Ustadz..., semoga da'wah ini bersinar terang dilubuk sanubari militer.

Anonymous said...

Tak gampang, memang.
Tapi tak pantang berputus asa.

Harapan itu masih ada, brother...

Anonymous said...

Assalamu'alaikum.

Ustadz...saya mendukung Pilpres satu putaran saja. Biar ada penghematan anggaran Rp. 4 trilyun.

Berikan uang itu kepada TNI, buat pemeliharaan pesawat dan pembelian alusista baru.

Anonymous said...

Ass.
Meski tak se-genit tema Kepemimpinan Nasional. Mohon fraksi PKS di DPR bekerja : Perbaiki Anggaran. Jangan Tunggu TNI Kehabisan Alutsista. Jangan sampai TNI kehilangan lebih banyak prajurit tanpa peperangan. Mohon pula agar fraksi lain didorong untuk mandukung hal ini.

Anonymous said...

Ass.
Dear my beloved ustadz...
Bela-lah kepentingan TNI secara proporsional. Hilangkanlah kecemburuan TNI selama ini kepada POLRI, dalam urusan anggaran.
Dear, ustadz...manfa'atkanlah momen ini sebagai pintu da'wah yang Allah bukakan dari Benteng hati TNI. Mulai dari Pemimpinnya hingga para prajurit setianya.
Selamat berjuang, my beloved ustadz...