PKS Lebih Suka Golkar Ajukan Capres Sendiri
By Republika Newsroom
Selasa, 24 Maret 2009 pukul 18:54:00
JAKARTA -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) lebih menyukai jika Partai Golkar (PG) maju dengan calon presidennya sendiri dibandingkan bila PG bersandingan dengan PDIP. "Kalau Golkar maju dengan PDIP menjadi tidak menarik lagi dan bagi PKS akan menguatkan untuk memikirkan koalisi alternatif di luar koalisi Golkar-PDIP," papar Ketua Tim Pemenangan Pemilu Nasional PKS, Mahfudz Siddiq, kepada Republika, Selasa (24/3).
Mahfudz melanjutkan, PKS memang tidak memandang wacana koalisi antara PG dan PDIP sebagai hal yang baru dalam wacana perpolitikan nasional menjelang pemilihan presiden 2009. Keinginan kedua partai untuk membangun koalisi sudah terlihat sejak lama dengan langkah-langkah pendekatan yang dilakukan Taufik Kiemas dan Surya Paloh.
Kedekatan PG dan PDIP pasca-pertemuan kedua ketua umum mereka, Jusuf Kalla dan Megawati Soekarnoputri, memang menjadi pertimbangan tersendiri bagi para kader serta konstituen PKS dalam menentukan arah koalisi dalam pilpres.
Buktinya, Mahfudz menjelaskan, hasil survei internal PKS yang sudah dilakukan sejak awal Maret, tidak menempatkan PG sebagai partai pilihan utama untuk diajak berkoalisi.
Menyebut rata-rata persentase, Mahfudz menuturkan, hasil survei internal PKS mendudukkan Partai Demokrat (PD) pada urutan pertama partai yang paling cocok diajak berkoalisi (40 persen). Menyusul di bawah PD adalah partai-partai Islam semacam PPP da PKB dengan raihan dukungan 20 persen.
"Setelah itu baru Golkar dan yang paling kecil mendapat dukungan konstituen yaitu PDIP, cuma lima persen," terang Mahfudz.
Kendati demikian, Mahfudz menjelaskan, PKS akan terus membuka keran komunikasi dengan seluruh parpol untuk mencari masukan seluas-luasnya bagi Majelis Syuro. "Kita tetap punya keperluan untuk terus membangun komunikasi dengan PDIP, Golkar, dan semua parpol," tandas Mahfudz. ade/ism
No comments:
Post a Comment