Rabu, 10 Desember 2008 00:03 WIB
Partai Lama masih Unggul di Jabar VIII
PARTAI politik lama, yakni partai-partai besar dan menengah yang sudah ada sejak Pemilu 1999, diperkirakan akan mengungguli perolehan suara pemilu legislatif di daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat (Jabar) VIII.
"Partai-partai lama kelihatan masih unggul di dapil ini, tetapi partai-partai baru juga berpeluang meraih kursi walaupun sulit menjadi pemenang," kata pengamat politik dari Charta Politika, Yunarto Wijaya, di Jakarta, kemarin.
Dapil yang terdiri dari Kabupaten Indramayu, Cirebon, dan Kota Cirebon itu merupakan bagian dari wilayah pantai utara (pantura) Jawa. Pantura merupakan urat nadi perekonomian dan lalu lintas di Pulau Jawa. Masyarakatnya relatif terbuka, mudah menerima sesuatu yang baru, tetapi tidak mudah melupakan apa yang sudah ada.
"Karakteristik masyarakat seperti ini membuat partai-partai lama dan sudah dikenal, terutama partai-partai nasionalis, lebih berpeluang jika dibandingkan dengan partai-partai baru," paparnya.
Sebanyak 162 calon anggota legislatif (caleg) dari 38 partai peserta Pemilu 2009 akan bersaing memperebutkan sembilan kursi DPR di daerah ini. Menurut Yunarto, persaingan ketat akan terjadi dalam perebutan suara swing voter. "Daerah yang terbuka seperti pantura biasanya menjadi gudangnya swing voter," tukasnya.
Untuk memenangi pertarungan, partai-partai berusaha menempatkan sejumlah tokoh dan kader terbaiknya menjadi caleg di dapil itu. Bahkan sejumlah nama yang Pada 2004 sukses meraih kursi, kembali diajukan di dapil itu. "Jadi pertarungan akan berlangsung sengit."
Partai Golkar menempatkan Enggartiasto Lukita di urutan pertama, diperkuat Hj Tetty Kadi Bawono di lapis kedua. PDIP memasang Sidarto Danusubroto di nomor urut satu dan Yuseph Umar Hadi di posisi kedua. PKS menempatkan Mahfudz Siddiq pada urutan satu dan AAn Rohamah di tempat kedua. PAN menempatkan Euis Fety Fatayaty di urutan satu. Selanjutnya PKB mengandalkan Dedi Wahidi di posisi pertama.
Yunarto memperkirakan, suara Golkar di dapil ini akan direbut partai pecahannya seperti Hanura dan Gerindra. Meski demikian, Golkar masih tetap unggul karena caleg yang diusungnya, Tetty Kadi Bawono cukup populer di daerah itu.
Selanjutnya, perolehan suara PDIP diperkirakan tidak banyak berubah bila dibandingkan dengan Pemilu 2004.
Adapun PKB, kata Yunarto, akan mengalami perubahan besar karena wilayah itu selama ini juga dikenal sebagai basis massa yang fanatik terhadap Gus Dur. "Dikhawatirkan ajakan Gus Dur untuk golput akan berpengaruh terhadap peroleh suara PKB," tukasnya.
Secara keseluruhan, Yunarto memprediksi perolehan suara masih akan dimenangi partai besar, seperti Golkar dan PDIP. "Namun, penempatan tokoh (caleg) yang tepat akan memengaruhi perolehan suara di dapil ini," ucapnya. (*/P-6).
No comments:
Post a Comment