Tuesday, March 27, 2007

PAN-PKS Terima sebagai Masukan

PAN-PKS Terima sebagai Masukan

(LSI.or.id)

KEPALA Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Partai Amanat Nasional (PAN) Sayuti Asyathri menilai, partai Islam kalah dengan partai sekuler karena hanya mengurusi urusan-urusan dalam dan lalai terhadap kepentingan masyarakat.



Menurut Wakil Ketua Komisi II DPR ini, semua partai yang mempunyai program dan track record yang bagus akan mendapat dukungan dari masyarakat. Partai itu adalah partai yang siap mengusung agenda atau program yang bisa membuat masyarakat keluar dari krisis.



Dia kurang setuju dengan pelabelan sekuler, karena partai yang dinilai sekuler selama ini juga melaksanakan hal-hal positif yang juga merupakan substansi agama. Lebih lanjut Sayuti menilai, LSI adalah lembaga yang profesional yang hasil penelitiannya bisa dijadikan masukan konstruktif bagi partai politik. ”Apa pun hasilnya adalah tantangan untuk kerja partai politik ke depan,” katanya.



Sementara itu, Ketua FPKS DPR Mahfudz Siddiq menilai hasil survei LSI itu bisa menjadi masukan. Namun, cakupannya dinilai sangat terbatas. Menurut dia, walaupun saat ini dukungan terhadap partai Islam masih kecil, tetapi arus masyarakat menunjukkan bergerak ke partai Islam. ”Ini adalah hal yang baik, tinggal bagaimana partai Islam memanfaatkan peluang ini,” katanya.



Dia mencontohkan, secara statistik, dukungan terhadap partai Islam dalam pemilu mulai bergerak naik, dengan ditandai berkurangnya suara partai-partai besar seperti Golkar dan PDIP pada pemilu. Ini menurut Mahfud harus direspons secara kreatif oleh partai Islam agar mendapat dukungan yang lebih besar.



Mengenai pendapat Bachtiar Effendy, yang mengatakan bahwa partai Islam kurang dukungan karena bermain pada wilayah eksklusif, Mahfud sependapat dengan hal itu. Dia juga membenarkan bahwa dukungan yang kecil terhadap partai Islam bukanlah hal baru, dan sudah terjadi sejak dulu.



Merespons kenyataan itu, menurut Mahfud, PKS sejak awal memosisikan diri dan masuk pada isu-isu yang lebih luas dan lebih populis, tetapi tetap dalam basis nilai-nilai Islam. Contohnya PKS, partai ini mengedepankan isu-isu keadilan, kesejahteraan, dan sebagainya, karena itu yang dibutuhkan masyarakat saat ini. ”Kebutuhan riil masyarakat bukan pada isuisu eksklusif,” tandasnya.

 (Djoko. Y)

No comments: