Monday, June 27, 2011

'Transformasi' PKS Jelang 2014

Minggu, 26 Juni 2011 13:49 WIB



REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Suhu politik jelang Pemilu 2014 kian memanas. Namun, hal ini tidak diimbangi dengan perubahan baik partai politk (Parpol). Tidak ada jaminan stabilitas politik hingga tidak terwakilinya masyarakat dengan keberadaan Parpol, semakin membuat citra buruk bagi Parpol itu sendiri.

Menurut Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mustafa Kamal, Parpol yang ada hanya mengadaptasi budaya masa lalu. Sehingga, tambahnya, Parpol yang ada kehilangan rencana poltik yang bersifat visioner.

Saat ini, ungkap Musatafa, PKS tengah melakukan perbaikan dalam menjawab persoalan tersebut. "Kita akan coba merubah mainset tersebut," ujarnya.

Lebih lanjut Musatafa mengatakan, PKS akan terus mengedapankan nilai-nilai ke-Islaman dalam penerapan pola politik PKS. "Namun, tidak mengacu pada Negara Islam seutuhnya," tuturnya.

Nilai agama tersebut, jelas Mustafa, nantinya akan memberikan sebuah jawaban terkait permasalahan radikalisme bangsa Indonesia. Menurutnya, perangkulan para tokoh agama dapat menjadi senjata melawan serangan radikalisme. "Tokoh agama bukan menjadi alat politik untuk mengkotak-kotakan agama," tuturnya.

Tak hanya Musatafa, Anggota Komisi VII Fraksi PKS, Sohibul Iman mengatakan, penerapan nilai keagaman menjadi hal penting untuk diterapkan oleh nagara. Selain penerapan hukum yang masih kurang, sambungnya, perilaku buruk masih menjadi sifat keseluruhan masyarakat.

Selain itu, jelasnya, ketidakmampuan kita untuk merambah sektor ekonomi membuat sektor poltik menjadi pelarian. "Nantinya, sektor ekonomi harus juga menjadi sektor yang dikuasai secara keseluruhan," ujarnya.

Ke depan, terangnya, PKS akan terus menjadi media yang menjaga kepercayaan masyarakat. "Kepercayaan masyarakat yang rendah menghasilkan pembangunan yang tidak efektif," kata Iman.

Saat ini, tambahnya, PKS berada pada posisi tengah. Hal ini, sambungnya, menjadikan PKS sebagai Parpol yang dapat mengedepankan aspirasi masyarakat untuk menjawab permasalahan kepercayaan masyarakat. "PKS akan selalu terbuka dengan masukan dari siapapun," tutur Iman.
Redaktur: Djibril Muhammad
Reporter: C17

3 comments:

Anonymous said...

TRANSFORMASI PKS JELANG 2014 (1)

"...Nilai agama tersebut, jelas Mustafa, nantinya akan memberikan sebuah jawaban terkait permasalahan radikalisme bangsa Indonesia. Menurutnya, perangkulan para tokoh agama dapat menjadi senjata melawan serangan radikalisme. "Tokoh agama bukan menjadi alat politik untuk mengkotak-kotakan agama," tuturnya..."

*****

Persoalan RADIKALISME keberagamaan, bermula dari Api Cemburu Allah SWT. Yang sekian lama, Ajaran-NYA jadi permainan, olok-olokan dan fitnah keji. Tanpa kelompok hamba-NYA yang berupaya maksimal menolong (Ajaran-NYA).

Api Cemburu-NYA kemudian dititipkan kepada hamba-hamba-NYA yang beriman. Yang sayangnya, kurang dibingkai dengan pemahaman tepat. Sehingga sebagian Ajaran-NYA diterjemahkan secara liberal.

PKS, sebagai kumpulan Juru Da'wah yang sedang diteguhkan Allah SWT dengan kekuasaan. Adalah kelompok yang pantas mengelola "Api Cemburu Allah SWT" itu.

Sudah waktunya, PKS menghimpun dan menata kelola kelompok-kelompok ummat Islam yang ada. Merangkul para ulama dan tokoh-tokohnya.

Menyatu-padukan, menjadi kekuatan penolong Ajaran-NYA. Sehingga "api Cemburu" Allah SWT redup. Sejalan tersebarnya Rahmat Semesta Alam. Dan Karunia Keberkahan yang muncul dari Bumi dan Langit.

*****

Dilaksanakan pak, Jangan sekedar wacana Pencitraan.

Anonymous said...

TRANSFORMASI PKS JELANG 2014 (2)

"...Selain itu, jelasnya (Sohibul Iman, Anggota Komisi VII Fraksi PKS), ketidakmampuan kita untuk merambah sektor ekonomi membuat sektor politik menjadi pelarian. "Nantinya, sektor ekonomi harus juga menjadi sektor yang dikuasai secara keseluruhan," ujarnya..."

++++++

Gambaran diatas, cerminan internal PKS. Betapa tidak, banyak kader PKS yang berharap dapat berkah ekonomi. Dengan terjun jadi politikus, baik sebagai Anggota DPR/DPRD, jabatan menteri maupun pengurus struktural.

Sehingga, sikapnya tak lagi merdeka. Tak bebas suarakan kebenaran dan kejujuran. Artikulasi suaranya tak nyaring, cegah kemunafikan dan keteledoran syari'at. Terutama berhadapan dengan Elit PKS.

Semua itu agar tak terusik sumber ekonominya.

Sejalan dengan itu, PKS tak kuat niat untuk susah payah membangun generasi pengusaha. Yang sukses dalam skala nasional. Yang bersedia menginfakkan sebagian hartanya untuk da'wah PKS.

PKS dalam mengisi pundi-pundinya, mengandalkan cara-cara yang dilakukan Partai Politik lainnya. Seperti : memainkan fee mata anggaran (APBN/APBD), fee pengangkatan pejabat BUMN & Lembaga Negara, fee Persetujuan Kebijakan Negara, dll.

Praktek ini menunjukkan ke-tak-berdayaan bidang ekonomi PKS. Sehingga menempuh pendekatan premanisme politik. Guna menopang pendanaan operasional da'wahnya.

PKS dalam transformasi bidang ekonominya, perlu tiru AKP Turki. AKP, sejak lama membangun kelompok-kelompok usaha. Yang terus tumbuh menjadi perusahaan skala nasional.

Singkat kata, PKS belajar dari kelompok usaha Turki tersebut. Kemudian, jalin kerjasama bisnis Turki-Indonesia. Itu salah satu cara Akseleratif.

Anonymous said...

TRANSFORMASI PKS JELANG 2014 (3)

"...Ke depan, terangnya, PKS akan terus menjadi media yang menjaga kepercayaan masyarakat. "Kepercayaan masyarakat yang rendah menghasilkan pembangunan yang tidak efektif," kata Iman..."

======

Kepercayaan masyarakat akan tinggi, sekiranya PKS mempertahankan figur Iman dan Taqwa yang sebenarnya. Air mukanya tampakan bekas cahaya ibadah. Sikapnya ramah-santun, rendah hati namun wibawa. Menunjukkan solideritas sosial, dengan hidup sederhana.

Kepercayaan masyarakat akan tinggi, sekiranya PKS meninggalkan eksklusifismenya. Dengan memakmurkan masjid-masjid. Mencetak juru da'wah dan mensejahterakannya. Menggiatkan majlis-majlis ta'lim. Semua untuk tingkatkan kualitas ibadah 8 juta orang pemilihnya.

Kepercayaan masyarakat akan tinggi, sekiranya PKS meninggalkan premanisme politik DPR. Sehingga tak terlibat korupsi berjama'ah dengan parpol lainnya. Sebaliknya, PKS menjadi contoh parpol yang beriman kepada Allah Maha Kaya, Maha Pemberi dan Tak Kikir.

Kepercayaan masyarakat akan tinggi, sekiranya PKS punya visi mengembalikan kejayaan negeri agraris. Sektor pertanian dan peternakan jadi solusi sumber pangan bangsa. Sekaligus penyedia lapangan kerja yang hasilkan pendapatan pantas.

Kepercayaan masyarakat akan tinggi, sekiranya PKS punya visi mengembangkan riset dan teknologi unggulan untuk kepentingan sejahteranya bangsa ini. Menciptakan energi terbarukan. Menghasilkan Alutsista yang canggih. Mengembangkan sarana transportasi darat, laut dan udara.

Kepercayaan masyarakat akan tinggi, sekiranya PKS punya visi sosial : mengembangkan manajemen bencana. Setiap bencana alam terjadi, PKS cepat dan tanggap mengantisipasinya. Memperbaiki hubungan korban bencana dengan Sang Khalik. Dan menyemangati untuk bangkit kembali, membangun negeri.

Kepercayaan masyarakat akan tinggi, sekiranya PKS bekerja keras dengan metode dan tahapan yang tepat. Bukan menarik kepercayaan masyarakat secara instant lewat iklan berbiaya mahal. Saat kampanye pemilu.

(Apalagi dananya bersumber dari praktek korupsi berjama'ah dengan parpol lainnya)