Tuesday, June 21, 2011

"Kasus Ruyati Tidak Akan Rusak Hubungan Bilateral"

Kristian Ginting
20/06/2011 22:38




Liputan6.com, Jakarta: Kerja sama bilateral, khususnya bidang militer, antara pemerintah Indonesia dan Arab Saudi tidak akan terlalu terpengaruh kasus Ruyati. Pemerintah tidak boleh gegabah, terlalu emosional, atau bereaksi berlebihan.

Hal itu disampaikan Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq kepada wartawan, di gedung DPR RI, Jakarta, Senin (20/6). Mahfudz mewanti-wanti jangan sampai hubungan kedua negara rusak akibat kasus tenaga kerja Indonesia.

"Kita juga harus ingat dalam bidang sosial, pendidikan, dan lainnya. Hubungan kita (dengan Arab Saudi) cukup bagus," kata Mahfudz. Kendati begitu, kasus kekerasan terhadap TKI memang harus diselesaikan. Mahfudz berpendapat penyelesaiannya bisa dilakukan dengan memperbaiki sistem rekrutmen, pengiriman, dan pemulangan TKI.

Fungsi Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) juga perlu diperjelas. "Kalau ini kita selesaikan, maka persoalan TKI ini akan segera tuntas," katanya anggota dewan dari Fraksi PKS ini. (YUS)

2 comments:

Anonymous said...

SAPI AUSTRALIA DAN TKI INDONESIA

Assalamu'alaikum

Rakyat dan Pemerintah Australia begitu marah kepada Indonesia. Pasalnya beredar video praktek jagal RPH Indonesia. Yang dianggap tak manusia: menyiksa sapi impor Australia, sebelum disembelih.

Australia berani kehilangan 60% pasar ekspor sapinya. Dengan hentikan ekspor sapi ke Indonesia. Demi protes keras, atas perlakuan tak manusiawi sapi mereka.

====

Indonesia meloloskan TKI wanita ke arab saudi. sebagian mereka dianggap BUDAK yang telah ditebus dari agen. Dari ujung kuku sampai ujung rambut, dianggap punya majikan.

Pemerintah Arab Saudi tak sudi diajak negosiasi, dalam rangka perlindungan TKW Indonesia. Tidak seperti ketika hadapi pemerintah philipina. Yang tegas, lindungi warganya.

Kapan negeri ini beradab. Dengan tak mengirimkan BUDAK ke Arab Saudi ?

======

Apakah harga TKW kita lebih murah dari Sapi Australia ?

Anonymous said...

BANGSA INI DIPERBUDAK MATERIALISME

Bangsa ini diperbudak materialisme. Dari mulai rakyat jelata hingga pemimpinnya. Dari ummat yang awam hingga juru da'wah pewaris Nabi.

Dalam pikiran, alam bawah sadar sampai lubuk hati yang terdalam. Telah tersibghah penghambaan terhadap materi.

Rakyat jelata terbujuk tinggalkan sawah, ladang dan ternak di desa. Mengais uang dinegeri sebrang. Sebagian berhasil, yang lainnya diperlakukan bak BUDAK belian.

Pengusaha PJTKI, berlomba kirimkan bangsa sendiri ke tanah sebrang. Sebagian dipersiapkan,lainnya non formal, tanpa skill. Sama-sama tak peduli, TKW nantinya dianggap BUDAK belian.

Menteri Naker-Trans, suka ria beri izin PJTKI. Kirim bangsa ini ke tanah sebrang. Katanya, makin banyak izin diberi, makin banyak lapangan kerja tercipta. Dibalik itu, setoran rupiah makin menggelontor ke kocek pejabatnya.

Presidennya bangga, pidato di Eropa. Dia bilang : perlindungan buruh Indonesia sudah sangat baik. Besoknya, ada kabar anak bangsa yang dianggap BUDAK ditanah sebrang, dipancung. Cuma satu nyawa rakyat jelata, pikirnya...

DPR nya, cuma bisa teriak: Copot Dubes untuk tanah sebrang. Sambil takut-takut bilang : semoga tak akan rusak hubungan bilateral. Sementara orang tanah sebrang bilang : salah sendiri ! kenapa kirim bangsanya jadi BUDAK ?

Para Juru Da'wahnya yang sedang diteguhkan Allah dengan Kekuasaan. Bukannya menyadarkan bangsa, akan bahaya menghamba pada materi. Bukannya sibuk memakmurkan masjid di desa dan dikota. Bukannya fokus pada pembangunan karakter bangsa.

Malah ikut sibuk "mengutil" dalam permainan penyusunan anggaran negara. Sibuk meningkatkan taraf hidup ekonominya. Sibuk menghimpun dana, persiapan kampanye 2014.

Menterinya, kurang didorong menciptakan lapangan kerja baru, melalui peningkatan sektor pertanian dan peternakan. Mimpinya tinggi : mengembalikan kejayaan negeri agraris. Tapi seolah, Allah SWT menutupnya dengan hijab gelap. Bingung apa yang harus dilakukan.

Bangsa ini, disemua tingkatan, diperbudak materialisme. Dalam pikiran sampai ke lubuk hatinya.
Sayangnya para Juru Da'wah pewaris Nabi SAW, diperbudak hal sama.

Jadi... kalau tak ada perubahan. Allah SWT akan kirimkan pasukan pengingat-NYA yang lain. Dalam bentuk Gunung meletus, sungai pembawa bandang, lapisan bumi yang timbulkan tektonik, laut dengan tsunaminya, Angin yang membadai, dll...

Sampai pikiran dan hati bangsa ini, tak lagi menghamba kepada selain Allah SWT. Dan tak jual bangsanya, jadi BUDAK di tanah sebrang.