Wednesday, June 15, 2011

PKS: Sikap Adang Daradjatun Wajar Lindungi Istrinya

Minggu, 12 Juni 2011 05:22 WIB

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Wakil Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mahfudz Siddiq, memaklumi sikap Adang Daradjatun yang secara terang-terangan melindungi istrinya, Nunun Nurbaeti. Menurutnya, sebagai seorang suami dan seorang yang mengerti hukum hal itu dinilai wajar.

“Kalau saya secara pribadi bisa mengerti bagaimana posisi dan perasaan sikap Pak Adang,” ujarnya ketika dihubungi Republika.

Mahfudz menilai bahwa sikap Adang wajar begitu melihat tindakan hukum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menetapkan istrinya sebagai tersangka. Sementara, alat bukti yang disajikan itu belum cukup.

Selain itu, sikap KPK dan pemerintah yang mengeluarkan red notice dan menetapkan Nunun dalam daftar pencarian orang (DPO) dari berbagai negara seolah mempromosikan Nunun sebagai otak suap cek pelawat tersebut.

“Padahal, kader suap atau yang menerima suap kan sudah diproses. Sekarang yang harus dicari adalah siapa yang memberi suap,” tegasnya. “Kasihan kalau aktor utama pemberi suap diduga jadi Nunun Nurbaeti. Jadi, wajar jika Adang bersikap begini.''

Redaktur: Didi Purwadi
Reporter: C04

4 comments:

Anonymous said...

ADANG DARADJATUN SANGAT SAYANG ISTRI

Adang Daradjatun sayang istri. Disembunyikanlah istrinya dari kejaran KPK. Atas kasus perantara suap Cek Pelawat, yang menangkan Miranda Gultom sebagai DGS.

Adang Daradjatun sayang istri. Di-skenario-kanlah, istrinya idap penyakit lupa berat. Tak ingat, kejadian-kejadian seputar sogokan yang bikin politisi Golkar & PDIP masuk bui.

Adang Daradjatun sayang istri. Untuk menenangkan istrinya, maka di-kirim-lah dia rihlah ke Singapura dan negara sekitarnya. KPK, MenKum HAM dan Kepolisian dibuat setengah hati. Untuk menarik pulang istrinya.

Kapan Adang Daradjatun sayangi PKS ? Dengan memberi teladan keta'atan hukum. Membimbing dan nasehati istri untuk tabah, sabar dan tegar, jalani proses hukum di Indonesia ?

Kapan Adang Daradjatun sayangi PKS. Dengan bersikap adil. Karena pelaku suap pemilihan DGS lainnya, telah diproses dan dapat vonis hukum ?

Semoga Allah SWT membimbing Adang Daradjatun, sehingga paham maksud ucapan mulia Nabi SAW : "sekiranya Fatimah binti Muhammad mencuri. Maka aku sendiri yang akan memotong tangannya..."

Dan semoga PKS, diberi secuil kekuatan-NYA. Untuk berani menasehati Adang Daradjatun.

ngkus said...

Enak ya, nyembunyiin terduga koruptor di bela-belain. Yuk kita korupsi rame-rame... entar juga disembunyiin. Alasannya ya... hukum di Indonesia masih KACAU. Ayo rame2 dukung koruptor untuk korupsi di negeri ini.

Tapi Alhamdulillah pak Adang gak jadi kepilih jadi Gubernur DKI. Kalau kepilih, kebayang deh berapa orang salah yang ia lindungi dengan kekuasaannya....

Smg Allah SWT mengingatkannya dan kawan-kawannya di Partainya itu...

Anonymous said...

MR. A, LILIN KECIL YANG MALANG

Mr. A, mampu mengatur siapa calon Kepala Daerah yang diusung. Berapa kontrubusi dana dari si calon. Buat operasional kampanye, katanya.

Mr. A, bisa utak-atik RABPN yang disusun Badan Anggaran. Mendukung atau menolak kebijakan Pemerintah. Memilih Pejabat BUMN dan Lembaga Negara yang dikehendakinya.

Mr. A, tak peduli setoran dari calon kepala daerah itu halal, subhat atau haram. Kerugian negara akibat pengaturan RAPBN dan dukungan kepada sebuah kebijakan, tak lagi di indahkan.

Karakter bobrok dan koruptif dari calon Pejabat BUMN atau lembaga Negara, tak lagi jadi bahan pertimbangan. Semua bergantung besaran Fee yang akan diterima partainya.

Segala daya upaya mengisi pundi - pundi partainya. Mr. A, berharap: Partainya mampu memberi sinar (pencerahan) kepada bangsa ini. Yang sedang dirudung zaman "kala bendu".

Mr. A, ibarat Lilin Kecil yang malang. Dia telah menzolimi dirinya sendiri. Menghimpun dana, dengan cara yang Allah SWT tak berkenan. Sementara tak ada kemajuan pencerahan yang cukup signifikan bagi Bangsa ini.

Karena Allah SWT, Sang Pemilik Cahaya, tak sudi menerangi pekat-gelapnya hati bangsa lewat Partainya. Yang membiarkan hancur leburnya amal Mr.A dihadapan Tuhan-nya.

=====

Ini bukan Mr.A dari Demokrat.

Anonymous said...

SUNGGUH TERLALU, JIKA BK DPR MINTA WA ODE MUNDUR !

http://www.rimanews.com/read/20110619/32218/sungguh-terlalu-jika-bk-dpr-minta-wa-ode-mundur

=====

Wa Ode Nurhayati, Anggota Badan Anggaran dari PAN. Perempuan pemberani, yang bongkar praktek bobrok penyusunan Anggaran (RAPBN) di DPR.

PKS seperti kebakaran jenggot. Wa Ode Nurhayati membuka praktek premanisme Anggaran Anis Matta. Betapa sebuah surat sakti Anis kepada Menteri Keuangan, berhasil merubah rencana Anggaran.

Yang semula 120 daerah akan mendapat DANA PENYESUAIAN INFRASTRUKTUR DAERAH (DPID). Tiba-tiba gagal, karena surat Anis Matta (yang didukung partai lain, kecuali PAN).

Sekarang Pimpinan DPR dan anggota badang anggaran DPR, melaporkan perbuatan Wa Ode Nurhayati kepada BK DPR. Sebagai tindak penghinaan kepada Pimpinan DPR dan tuduhan lainnya.

Inilah contoh zaman "kala bendu". Orang Baik-Jujur dimusuhi, dan harus disingkirkan. Sementara pengkhianat dan para munafik jadi teman suka ria.

Sayangnya, posisi PKS masuk yang larut di zaman "kala bendu". Tansil Linrung (anggota badan anggaran PKS), turut laporkan perempuan PAN Dapil Sulawesi Tenggara itu ke BK DPR.

PKS mengamalkan kleptokrasi, sebagaimana partai lainnya. Untuk memenangkan kontes 2014, perlu banyak himpun dana. Termasuk cara mempermainkan mata anggaran. Tak peduli prinsip Keadilan dalam menyusun anggaran.

Sungguh malang, PKS kami. Asyik "mengutil" lewat permainan anggaran (RAPBN). Lupa, disangkanya Allah SWT Yang Maha Kaya, KIKIR. Tak mau beri bekal Da'wah.