By Republika Newsroom
Kamis, 01 Oktober 2009 pukul 17:44:00
JAKARTA--Anggota DPR dari FPPP, Lukman Hakim Syaifuddin, mengonfirmasi adanya 'skenario' paket pimpinan MPR bersama PDIP dan Partai Golkar. Dia pun tak menampik paket itu mendukung Taufik Kiemas dari PDIP untuk posisi ketua MPR.
''Arahnya ke sana. Taufik Kiemas sebagai ketua, dengan (dukungan) Partai Golkar, PPP, PKB, dan unsur DPD,'' kata Lukman, Kamis (1/10) petang. Dia pun menyebutkan kandidat dari PPP yang diusung untuk pimpinan dewan adalah dirinya, sementara dari DPD yang menguat adalah Djan Faridz.
Hal ini mengonfirmasi pernyataan politisi partai Demokrat, Syarif Hasan, sebelumnya mengenai peta politik untuk pimpinan MPR. ''Terus mengkristal begitu,'' tegas Lukman.
Soal bantahan PKS mengenai sudah mantabnya dukungan partai koalisi Partai Demokrat untuk Taufik, Lukman mengatakan tidak tahu perkembangannya. Termasuk soal pencalonan Hidayat maupun kabar akan majunya mantan Ketua DPD Ginanjar Kartasasmita untuk pimpinan MPR. ''Banyak calon untuk Ketua MPR inilah yang mau tak mau memunculkan paket,'' ujar dia.
Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengabulkan uji materi DPD untuk bisa menjadikan calon dari DPD untuk mengisi kursi Ketua MPR, kata Lukman, memang menghilangkan batasan komposisi DPR dan DPD. Sebelumnya UU MPR, DPR, dan DPRD mengatur tiga dari lima pimpinan MPR berasal dari DPR, dan dua yang lain berasal dari DPD. UU itu pun sebelum diuji materi menegaskan Ketua MPR berasal dari DPR.
Sekjen PKS Anis Matta mengatakan konfirmasi terakhir yang disampaikan Presiden PKS Tifatul Sembiring dalam pertemuan fraksi, Kamis (1/10) siang, menyatakan tidak ada deal dukungan koalisi kepada Taufik Kiemas. Anis mengatakan konfirmasi itu didapat dari Ketua Umum dan Sekjen Partai Demokrat.
Anis mengatakan sejauh ini PKS tidak menyiapkan skenario cadangan untuk pimpinan MPR. Mereka tetap berpegang pada kesepakatan pertemuan Ramadhan, yang menghendaki pimpinan MPR pun diisi representasi partai dalam koalisi.
Mengenai putusan MK, Anis tak menampik membuat bursa komposisi pimpinan MPR menjadi lebih bebas. Tapi tindak lanjutnya, ujar dia, belum dibahas partainya. ''Malam ini akan mulai dibahas, mudah-mudahan akan clear,'' kata dia.
Politisi PKS Mahfudz Siddiq pun mengonfirmasi langkah konfirmasi yang dilakukan Tifatul. Dia pun berpendapat bahwa paket Taufik Kiemas akan menjadi 'perjudian politik' bagi SBY jika mendapat dukungan dari Partai Demokrat. ''Karena MPR memiliki kewenangan impeachment, dan selayaknya partai koalisi yang memimpin MPR untuk pengamanan Presiden,'' kata dia. Apalagi, imbuh Mahfudz, ada kasus Bank Century yang bisa jadi akan diolah menjadi permainan politik.
Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR Anas Urbaningrum pun mengatakan pembicaraan soal pimpinan MPR belum matang. Dia menolak mengomentari pernyataan siapapun tentang 'paket' pimpinan MPR. ''Satu hari itu masih lama. Kami masih mematangkan. Yakinlah tidak sampai gosong, tapi pas matangnya,'' ujar dia sembari bercanda. Menurut jadwal, pemilihan pimpinan MPR baru akan digelar 3 Oktober 2009. ann/kpo
No comments:
Post a Comment