Friday, October 02, 2009

Pimpinan MPR Diusulkan Paket

JAKARTA(SI) – Thursday, 01 October 2009
Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang membuka peluang anggota DPD menjadi Ketua MPR mengubah peta dukungan.Kalangan DPR mengusulkan sistem paket dalam pemilihan nanti.

Salah satu kandidat dari Fraksi PPP Lukman Hakim Saifuddin mengusulkan perubahan mekanisme pemilihan dengan menggunakan sistem paket.Mekanisme ini dinilai lebih aman untuk menyolidkan suara.”Setelah putusan MK itu, tentu ada yang berubah. Maka tak terhindarkan sistem paket,” ujar anggota FPPP Lukman Hakim Saifudin di Gedung DPR, Jakarta,kemarin. Menurut dia, sampai saat ini ada dua kandidat dari DPR, yakni Taufik Kiemas dan Hidayat Nur Wahid. Keduanya kemungkinan juga akan membentuk sistem paket dengan anggota fraksi lain ditambah DPD. Belakangan juga muncul kandidat dari DPD.

Salah satunya politikus senior Ginandjar Kartasasmita yang tentu nanti bakal menawarkan sistem paket. Mengacu pada perolehan kursi di MPR,Taufik Kiemas memiliki modal sekitar 96 kursi,Hidayat Nur Wahid sekitar 57 kursi, dan Ginandjar Kartasamita berpotensi meraih dukungan mayoritas kursi DPD yang berjumlah 132 kursi. PPP sendiri, kata Lukman, meski belum ada keputusan resmi partai, akan mendukung kandidat yang menawarkan sistem ini.

Menurut dia,pihaknya ditugasi untuk mengarahkan dukungan kepada Ketua Deperpu PDIP Taufik Kiemas.” Partai menugasi seperti itu,” ujar mantan Ketua Fraksi PPP ini. Anggota Fraksi PKS yang juga Ketua DPP PKS Mahfudz Shiddiq mengungkapkan, sampai saat ini PKS menganggap Partai Demokrat tetap akan memberikan komitmen mereka untuk mendukung pencalonan Hidayat Nur Wahid sebagai Ketua MPR. Komitmen ini kembali diungkit Mahfudz bahwa menyangkut hal itu mesti disampaikan langsung oleh Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo BambangYudhoyono (SBY).

”Selama belum ada pernyataan dari Pak SBY, PKS masih tetap yakin, Demokrat akan memegang komitmen itu,”tuturnya. Kalaupun nanti Demokrat akan mendukung Taufik,menurut Mahfudz, PKSakantetapmengusungHidayat sebagai calon Ketua MPR.Hanya saja,PKS akan memberikan catatan kepada Demokrat atas komitmen mereka dalam membangun koalisi. Menurut dia, seharusnya, partai koalisi menyiapkan paket sendiri atau setidaknya paket yang disepakati oleh partai koalisi.

”Kami akan tetap maju.Tidak memikirkan menang atau kalah,”paparnya. Sedangkan Sekretaris Fraksi Kebangkitan Bangsa Hanif Dakhiri mengatakan masih belummenentukan dukungan.Sebab, diinternal belum diputuskan kader yang akan maju. Santer Ida Fauziah, namun sampai saat ini belum diputuskan. Ketua Fraksi Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengatakan, fraksinya masih mematangkan ke arah mana dukungan akan diberikan.

Anas memastikan,sampai saat ini belum ada sikap resmi Demokrat akan memberikan dukungan ke arah mana? ”Kami masih melakukan pematangan, arahnya mau ke mana? Tenang saja, tidak akan gosong. Masih ada cukup waktu,” katanya. Sementara itu, Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Agung Laksono mengisyaratkan akan memberikan dukungan kepada Ginandjar Kartasasmita dalam perebutan Ketua MPR periode 2009– 2014.Sebab,mantan Ketua DPD itu juga merupakan kader Golkar.

”Pada dasarnya, Golkar sudah memutuskan Hajriyanto sebagai calon pimpinan MPR.Tapi kalau ada kader lain yang maju lewat pintu lain, tak menutup kemungkinan dukung dua calon,”tegas Agung. (helmi firadus/ ahmad baidowi)

8 comments:

Anonymous said...

TK KETUA MPR, KEMBALIKAN HNW KE RUMAH DA'WAH PKS

Da'wah telah melewati zaman, dimana Allah telah meng-amanahkan posisi Ketua MPR RI untuk dikelola para juru da'wah guna menjadi modal memaksimalkan kinerjanya.

Kemudian Allah mencabut kembali amanah tersebut. Pemilihan Ketua MPR 2009-2014 menghasilkan Taufik Kiemas dari PDIP yang didukung PD, Golkar & PPP jadi pemenangnya.
Apa sikap para juru da'wah atas kehendak Allah ini ?

Reaksi pertama yang keluar dari mulut Tifatul Sembiring ketika tak berhasil meraih posisi Ketua MPR : "PKS dikerjai..." (Republika, 5 Oktober 09). Ini refleksi seorang Pemimpin da'wah yang lebih cepat mempersalahkan (keberhasilan makar) orang lain. Ketimbang bersabar menahan diri, sambil berupaya memahaminya sebagai sebuah Kehendak Allah Pemilik Kekuasaan, kemudian melakukan introspeksi.

Barangkali, ditangan para juru da'wah posisi Ketua MPR berikut segala manfaatnya kemarin, tak cukup signifikan mendongkrak semangat dan semarak da'wah di negeri ini. Padahal posisi tersebut
memberatkan mereka di Yaumil Hisab nanti. Berkat Belas Kasihan Allah, posisi Ketua MPR dipergilirkan kepada orang lain.

Barangkali, para juru da'wah mengalami rabunnya Bashirah, tumpulnya pisau nalar. Sehingga segala perhitungan politiknya tak mampu membaca dan mengantisipasi makar & siasat lawan politik.

Barangkali, Allah berkehendak agar sebagian juru da'wah terbaik, kembali memaksimalkan semangat dan tenaganya untuk kembali membenahi Rumah Da'wah yang bernama PKS.

Sebuah Rumah tempat mengisi bekal ribuan kader da'wah, yang hendak menyebar kesegenap penjuru negeri. Guna semaraknya da'wah Islam.

Juru Da'wah sebaik Hidayat Nur Wahid, perlu dipertimbangkan untuk kembali mengurusi dan membenahi Rumah Da'wah PKS.

Wallahu'alam

Anonymous said...

Innalillahi Wa inna Ilaihi Ra'jiun.

Kita berduka atas musibah yang menimpa saudara-saudara kami di ranah Minang.

Semoga Allah mengampuni dosa dan kesalahan para korban. Semoga Allah menerima amal sholeh mereka.

Semoga sanak-saudara yang ditinggalkan, diberi kesabaran.

Semoga kami disini diberi kekuatan yang cukup, membantu mereka.

Amin

Anonymous said...

Assalamu'alaikum. wr.wb.

Beberapa tahun lalu, dalam Pilkada Kota Bekasi, Ahmad Saikhu, Wakil juru da'wah PKS dikalahkan Mokhtar Muhammad (Koalisi Golkar-PDIP-PAN-PKB dll).

Banyak analisis internal PKS. Intinya menyimpulkan kekuatan logistik dan jaringan pihak lawan jauh lebih baik.

Sedikit sekali, analisis bahwa Kekuasaan berada dalam genggaman Allah. Dia mengamanahkan kepada siapa yang di Kehendaki-Nya.

Bagi orang sebaik Ahmad Saikhu, amanah kekuasaan adalah ujian. Yang Allah pilihkan sesuai dengan kemampuannya.

Barangkali, Allah menilai Ahmad Saikhu dan orang-orang sholeh disekelilingnya tak mampu melewati Ujian Kekuasaan ini.

Bagaimana tidak, telah Allah berikan belasan Anggota DPR & DPRD yang berada di Pondok Gede & kota Bekasi. Namun PKS tak sanggup menyelesaikan masalah sesederhana : (1) Pak Fulan, penjual minuman keras yang berada di mulut jalan Iqra Islamic Center dan (2) yayasan Amalilah, lembaga yang banyak menipu masyarakat, yang bercokol di kelurahan Jatimakmur ?

Barangkali terlalu mewah bagi juru da'wah PKS, amanah kekuasaan setingkat Ketua MPR. Untuk tak dimaksimalkan bagi kepentingan da'wah....

Anonymous said...

Ass Ustadz.

Sekiranya kesibukan baru ustadz masih menyisakan waktu cukup. Mohon blog ini diupdate terus.

Meski tanpa kutipan wawancara media massa.

jzkallah

Unknown said...

Assalamu'alaikum wr wb

Dari awal saya sudah mengingatkan saudara-saudara seiman di PKS, akan inkonsistensi pak SBY dan partai demokratnya. Sejarah lima tahun telah membuktikan dan sampai sekarang hanya lipsugar saja.

Antara ucapan dan perbuatan berbeda. Tapi elit PKS memang sudah tidak mau tau lagi suara-suara kebaikan. Kita liat lagi apa selanjutnya yang akan terjadi???,

Wallahu'alam

Wassalamu'alaikum wr wb

Unknown said...

Assalamu'alaikum wr wb

27 Oktober 2009 08:25:27
Menneg BUMN akan Lanjutkan IPO

JAKARTA, Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang baru, Mustafa Abubakar, memastikan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) sejumlah perusahaan BUMN, tetap dilanjutkan. Dia menuturkan, pertemuan internal kementerian BUMN hari ini di antaranya akan membahas langkah yang tepat untuk pemerintah dalam melepas saham BUMN.

Bahkan, kata dia, IPO beberapa perusahaan itu akan diurus perizinannya dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Kami segera menjadwalkan pertemuan dengan DPR, katanya di Kantor Kementerian Negara BUMN, Senin (26/10).

Namun, menurut Mustafa, sampai saat ini dirinya belum spesifik menetapkan jadwal pertemuan dengan DPR tersebut. Karenanya, menurut dia, kini koordinasi masih dilakukan dengan pihak internal dari para deputi BUMN.

Rencana privatisasi BUMN melalui mekanisme IPO yang belum mendapatkan persetujuan dari DPR adalah PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III, IV, dan VII. Sementara itu, IPO BUMN yang telah memperoleh persetujuan dari DPR adalah PT Pembangunan Perumahan, PT Bank Tabungan Negara, PT Krakatau Steel, PT Waskita Karya, dan PT Garuda Indonesia.
Sumber : Republika , 26 Oktober 2009
(Kementerian Negara BUMN / -)
http://www.bumn-ri.com/#newsDetail-3


26 Oktober 2009 15:21:39
2013, Pertamina Siap Go Public

JAKARTA, PT Pertamina (Persero) jajaki kemungkinan menjual saham perdana kepada publik atau initial public offering (IPO) pada 2013. Ya... kita siapkan untuk IPO, kata Direktur Utama Pertamina, Karen Agustiawan, di Kantor Kementerian Negara BUMN, Jakarta, Senin (26/10.

Karen yang baru menjabat sebagai orang nomor satu di Pertamina sejak Februari 2009 ini belum bersedia merinci detil soal IPO tersebut. Ia tidak mengungkap lebih lanjut proses dari rencana tersebut, termasuk berapa besar saham yang akan dilepas kepada publik.

Saat dicegat sejumlah wartawan ia hanya tersenyum-senyum, tanpa banyak bicara. Ia bahkan memberi jawaban sekilas kepada wartawan dari balik kaca mobil.

Meski begitu, isyarat IPO perusahaan migas plat merah ini sudah disampaikan Karen sepekan sebelumnya (19/10).
Seusai Rapat Umum Pemegang Saham Karen menuturkan, Pertamina awal 2010 akan menjadi perusahaan Terbuka Non Listing (Public Non Listed Company).

Pertamina telah menyelesaikan audit laporan keuangan periode 2003-2005 sebagai syarat menjadi perusahaan terbuka non listing. Dengan begitu, Pertamina menjadi perusahaan terbuka yang didaftarkan di Badan Pengawas Pasar Modal-Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), tetapi tidak menjual saham di lantai bursa.

Setelah menjadi perusahaan terbuka non listing dalam tiga tahun berikutnya Pertamina bisa go public, tandasnya.
Menurut informasi berkembang, atas rencana IPO tersebut, Pertamina telah menunjuk Mandiri Sekuritas dan Melidarsa sebagai penasehat keuangan.
Sumber : Republika , 26 Oktober 2009
(Kementerian Negara BUMN / -)
http://www.bumn-ri.com/#newsDetail-5

Unknown said...

Innalillahi wainna ilaihi rooji'un

Sangat menyentak 2 berita diatas. Ternyata Kementrian BUMN hanya melakukan privatisasi(penjualan BUMN. Kalau memang mentri BUMN selama ini hanya bisa memperbaiki BUMN dengan cara menjualnya lebih baik mentri BUMN mundur dari jabatannya. Kita lebih membutuhkan seorang Mentri yang mampu memperbaiki kinerja perusahaan BUMN tanpa menggunakan opsi privatisasi sebagai prioritas. yang lebih mengagetkan lagi PERTAMINA yang mendapat laba PUN ikut akan DIJUAL.
Pola pikir yang aneh bin ajaib ingin menyejahterakan rakyat dengan menggadaikan kehidupan rakyat. Ingat ekonomi ditopang setidaknya oleh 3 pilar Pemerintah (tax), Swasta, dan BUMN. APA JADINYA KALAU SATU PILAR DIRUSAK. Mau seperti apa anak cucu kita nantinya?.
Kang maaf kalau ternyata kang Mahfudz bukan di KOMISI yang mengurusi masalah BUMN. Karena saya hanya mengetahui blog ini yg bs menyampaikan aspirasi. Tolong kang Mahfudz menyampaikan kpd teman2 di KOMISI yg mengurusi BUMN. terlebih artikel diatas menyampaikan bahwa DPR juga telah menyetujui privatisasi. Apa benar fraksi PKS juga telah menyetujinya selama ini???

Wassalam

Anonymous said...

Assalamu'alaikum

Yth. Kang Ustadz.
Mohon di update blognya.
Jangan sampai orang kira, kang ustadz lagi mutung, tak mau berda'wah lagi. Sebab tak punya jabatan fungsional.

Padahal kata ustadz lainnya, berda'wah itu amal mulia lho...